Peristiwa Daerah

Mengenal TP Sriwijaya Lewat Ikmal Putra, Orang Sumbagsel yang Ikut Majukan Jatim

Senin, 21 September 2020 - 17:02 | 184.15k
Ikmal Putra, Ketua Pengurus Daerah Tenaga Pembangunan Sriwijaya Jawa Timur. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Ikmal Putra, Ketua Pengurus Daerah Tenaga Pembangunan Sriwijaya Jawa Timur. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Menjadi seseorang yang lahir dan besar di wilayah Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel), Ikmal Putra tidak menyangka akan menghabiskan hampir separuh hidupnya di Jatim (Jawa Timur).

Lahir di Palembang pada 1971, Ikmal dan keluarganya kemudian bermigrasi ke Lampung. Setelah lulus SMA, dirinya mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu di Universitas Brawijaya, Malang.

Menurutnya, anak-anak Sumatera yang bisa menempuh pendidikan di tanah Jawa adalah orang-orang pilihan. Sebab bersaing di Pulau Jawa ini luar biasa. "Orang Jawa sudah pintar kita baru mau pintar. Kalau tak punya kelebihan, kecil kemungkinannya," ungkapnya.

Pada tahun 1998, selepas kuliah, dirinya berhasil masuk ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Timur. Lembaga ini mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melakukan penelitian dan perencanaan pembangunan di daerah.

Karirnya ia rintis mulai dari staf, eselon III, hingga kini ia dipercaya sebagai Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi. Artinya Ikmal sudah merasakan bekerja langsung di bawah empat kepemimpinan Gubernur Jawa Timur, mulai dari Basofi Sudirman, Imam Utomo, Soekarwo, dan Khofifah Indar Parawansa.

"Keempat beliau itu sangat menghargai kami. Tidak pernah membedakan asal usul. Jadi kami yang orang pendatang juga diberi kesempatan untuk mengabdi di provinsi ini. Sangat berterimakasih sekali," ucapnya.

Menurut Ikmal, sudah seharusnya pemerintah daerah melihat dan mengapresiasi para 'diaspora lokal' ini. "Mereka yang sudah berhasil di tanah rantau (Jawa), bisa dimanfaatkan untuk ikut membangun daerah asalnya. Jangan dilepas begitu saja karena ini aset," tambahnya.

Walaupun sudah 29 tahun hidup di Jawa Timur, logat Palembangnya sulit untuk dihilangkan. Kedaerahan yang natural begitu saja. Logat itu seolah menjadi penanda bahwa ia tidak akan pernah lupa akan tanah kelahiran.

"Sama seperti kalau kita sedang berziarah kubur, itu kan sebagai bentuk pengingat bahwa di sana kita akan kembali," katanya.

Menurutnya bersikap primordial boleh-boleh saja asal tidak berlebih-lebihan. Sebagai perantau, tetap harus memegang prinsip di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.

Pada pertengahan tahun 2020, Ikmal Putra dipercaya untuk memegang amanah sebagai Ketua Pengurus Daerah Tenaga Pembangunan Sriwijaya Jawa Timur. Organisasi ini berusaha mewadahi para perantau asal lima provinsi Sumbagsel, seperti Sumatera Selatan (Palembang), Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, dan Lampung.

"Ya, setidaknya kalau ada orang Sumbagsel yang tersesat di sini kita bisa bantu," ujarnya sambil berkelakar.

Walau berbasis sosial dan budaya, perlu diketahui bahwa organisasi ini embrionya berasal dari pergerakan Tentara Pelajar Sriwijaya. Kelompok tentara pelajar tersebut lah yang berjuang di era penjajahan untuk kemerdekaan Indonesia di wilayah kerajaan Sriwijaya atau yang kemudian disebut Sumbagsel.

Pasca reformasi, Tentara Pelajar Sriwijaya berganti nama menjadi Tenaga Pembangunan Sriwijaya. "Dalam waktu dekat ini kami ingin berkonsolidasi dengan tetua-tetua kami di sini dan juga rekan-rekan sebaya untuk mengagendakan kegiatan kami dari mulai tahun ini sampai 2025," paparnya.

Kata Ikmal Putra, kegiatannya akan lebih ke kemuatan sosial. Terutama mendekatkan segala unsur organisasi dari lima provinsi Sumbagsel tersebut ke dalam suatu wadah yang lebih besar, yakni TP Sriwijaya. Gunanya untuk saling mengenal dan berbagi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES