Politik Pilkada Serentak 2020

Unhan Serukan Budaya Damai dalam Pelaksanaan Pilkada

Senin, 21 September 2020 - 14:07 | 37.72k
Gedung Universitas Petahanan. (FOTO: Kompas)
Gedung Universitas Petahanan. (FOTO: Kompas)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, JAKARTAUniversitas Pertahanan (Unhan) Indonesia menyerukan pembangunan budaya damai dalam pelaksanaan pilkada serentak 2020, yang dilaksanakan di tengah terjadinya pandemi covid-19.

Menurut Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksamana Madya (Laksdya) Amarulla Octavian, pilkada menjadi isu yang rentan karena pengalaman munculnya konflik di masa lalu. Baik di antara masyarakat dengan masyarakat, maupun masyarakat dengan pemangku kepentingan. 

"Terlebih pilkada kali ini terjadi di tengah pandemi covid. Potensi itu terlebih terkait politisasi penanganan dampak covid-19. Dampaknya seringkali lintas sektoral dan merugikan banyak pihak," ucap Amarula dalam webinar Hari Perdamaian Internasional #UnhanWorldPeaceDay, yang digelar secara daring, Senin (21/9/2020).

Webinar itu mengidentifikasi, analisa potensi konflik, dan resolusi konflik pada saat pelaksanaan pilkada serentak 2020. Pembicaranya adalah mahasiswa program doktor Unhan yang juga Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, anggota Bawaslu Mochammad Afifudin, dan Peneliti LIPI Dr. Adriana Elisabeth.

Lebih lanjut, Laksamana Madya Amarulla menyatakan pihaknya berharap, terkait pelaksanaan pilkada, penyelenggara pemilu, pemerintah, dan masyarakat, harus memahami betul batasan menyeluruh sehingga pilkada bisa dilaksanakan dengan baik dan di saat yang sama menjaga kesehatan bersama. 

"Kita mencatat sejauh ini sudah ada 51 calon kepala daerah yang sudah mendapat sanksi teguran. Bahkan sudah disiapkan sanksi pembatalan calon jika melakukan pelanggaran lebih jauh," urainya.

Di perayaan Hari Perdamain Dunia tahun ini, Amarulla mengatakan PBB sudah memunculkan tema 'shaping peace together'. Tema ini berfokus pada pentingnya kerja bersama, bahu membahu, menciptakan perdamaian di tengah pandemi, dan bersama menekan serta melawan penyebaran pandemi covid.

"Di satu sisi kita ingin menjaga kesehatan dengan menjaga protokol kesehatan, yang sebenarnya mudah dilakukan dengan tinggal di rumah dan tak memilih. Tetapi jika kita tak memilih, bisa berdampak ke negara hingga kita sendiri. Disinilah arti pentingnya diskusi ini sehingga kita dapat memberikan usulan ke pemerintah," ungkapnya.

Amarulla lalu mengatakan bahwa salah satu usulan adalah pilkada elektronik yang sudah dilakukan oleh banyak negara. Seharusnya hal ini dipertimbangkan oleh Pemerintah Indonesia.

"Agar kita memaknai pentingnya #UnhanWorldPeaceDay, saya mengutip pernyataan Founder sekaligus Presiden Pertama kita Ir. Soekarno, dimana beliau berpesan 'pemilu jangan menjadi pertempuran perjuangan kepartaian yang dapat memecah persatuan rakyat Indonesia'," ucapnya.

"Maka semoga kita dapat menciptakan perdamaian dan menciptakan yang terbaik bagi bangsa dan rakyat Indonesia," kata Amarulla, Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) yang menyerukan pembangunan budaya damai dalam pelaksanaan pilkada serentak 2020. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES