Peristiwa Nasional Bencana Nasional Covid-19

Khofifah Was-Was Bandar Judi Online 'Caplok' Bantuan Corona Warga Desa

Minggu, 20 September 2020 - 23:32 | 164.59k
Gubernur Jatim Khofifah. (Dok. TIMES Indonesia)
Gubernur Jatim Khofifah. (Dok. TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kondisi masa sulit di tengah pandemi Covid-19 embuat banyak orang mudah tergiur dengan pendapatan instan. Salah satu fenomena meresahkan adalah judi online yang kian marak menyasar masyarakat kelas bawah. Terutama di pedesaan.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mewanti-wanti agar berbagai bantuan yang dikucurkan oleh pemerintah tidak digunakan sebagai modal bursa peruntungan kegiatan haram tersebut. Khofifah juga meminta kepala desa turut memantau kemungkinan masuknya bandar judi online ke wilayahnya masing-masing. 

Pihaknya mengaku sudah lebih dari dua minggu terakhir melihat fenomena judi online seperti toto, togel dan lotre tengah bersliweran. 

“Saya lihat di tulisannya ada link dari negara A, negara B dan berpusat di New York,” tutur Khofifah di sela pemberian bantuan di Kantor Bakorwil Bojonogoro, Minggu (20/9/2020). 

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengaku khawatir dengan fenomena judi online ini. Sebab, praktiknya sangat mudah untuk bisa diakses dan seolah-olah sangat murah. Taruhan yang bisa dipasang bahkan cukup dengan modal Rp 10 ribu saja. 

Oleh karena itu, Khofifah mengimbau kepala desa jika ada warga terpantau mengikuti judi online agar segera diingatkan. 

“Tolong diingatkan, mainan model begini ini judi. Ada yang pengumumannya hari apa jam berapa. Sudah dua minggu ini saya mengikuti perkembangan seperti ini,” tegas Khofifah.

Terkait fenomena judi online ini, pihaknya telah melakukan identifitkasi dan kordinasi dengan Polda Jatim. Indikasi adanya jaringan internasional secara online, membuat aplikasi judi mudah sekali diakses oleh masyarakat.

“Rp 10 ribu seolah-olah kecil, tapi kalau sehari dipakai berapa kali pasang berapa rupiah. Tidak jadi beli gizi untuk keluarga, tidak jadi modal usaha, uang ini habis untuk beli lotre atau toto,” kata Khofifah.

Dalam beberapa kali pendalaman, Gubernur Jatim Khofifah mengaku baru saat ini menyampaikan kekhawatiran mengenai judi online. Karena itu pihaknya meminta semua lini untuk melakukan pendampingan. “Mereka diiming-imingi janji kali seribu. Kalau pasang Rp 10 ribu dikalikan seribu sudah Rp 10 juta. Saya mohon ini catatan kita semua,” ujar Khofifah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES