Kopi TIMES

Perspektif Sumber Daya Manusia di Era Revolusi 4.0

Sabtu, 19 September 2020 - 15:57 | 181.48k
 Dr Imam Tresno Edy, SE, MM, Pengajar program studi magister Manajemen Pasca Sarjana, Universitas Islam Lamongan (Unisla)
Dr Imam Tresno Edy, SE, MM, Pengajar program studi magister Manajemen Pasca Sarjana, Universitas Islam Lamongan (Unisla)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Revolusi industri 4.0 membawa perubahan teknologi yang sangat pesat bagi dunia perindustrian dan perdagangan. 

Teknologi, dalam dunia bisnis pada era 4.0 mengalami banyak perubahan karena dari teknologi informasi dengan mudah diakses oleh setiap individu dalam hal ini dalam persaingan pasar industri kompetitor dalam persaingan pasar industri global, sehingga memungkinkan terjadinya berbagai perubahan basis kompetisi sebagai dampak dari perubahan pola pikir sumber daya manusia (SDM) dengan perubahan teknologi atau modernisasi digital untuk dapat tetap bertahan dalam peta kompetisi.

Dalam revolusi industri 4.0, peran manusia sedikit berkurang karena aktivitas pekerjaan sebagian dapat diselesaikan atau dibantu dengan bantuan internet yang telah bersinergi dengan teknologi.

Satu diantaranya adalah teknologi fintech  Saat ini teknologi fintech semakin menjamur di kalangan masyarakat digital.

Hal yang terpenting dalam revolusi industri ini adalah menyiapkan SDM yang baik, handal, dan profesional yang nantinya dapat meningkatkan daya saing dan kekuatan. 

Peningkatan SDM ini dapat dilakukan dengan melakukan berbagai pelatihan, workshop, serta pelatihan-pelatihan soft skill yang dapat diadakan dari kolaborasi pemerintah dan swasta. 

Karena itu, perlu ada langkah strategis dan penentuan prioritas pengembangan kompetensi sumber daya manusia. Tentu saja yang menjadi prioritas adalah generasi muda di Indonesia, para pelaku usaha dan pekerja usia produktif generasi milenial dan gen z, generasi yang akan menjadi bonus demografi bagi Indonesia.

Pada sektor pendidikan, prioritas penanaman akan attitude, konsep kolaborasi, inovasi, sustainability hingga kepemimpinan harus dilakukan secara intensif dan berkelanjutan sehingga pendidikan formal dan keahlian teknis yang selama ini sudah diajarkan dalam kurikulum pendidikan menjadi semakin lengkap.

Pemerintah juga diharapkan dapat berperan dalam membuka kesempatan kerja dan menyalurkan para lulusan terbaik ke industri-industri potensial. 

Hal tersebut akan memacu para lulusan terbaik untuk mau dan mampu untuk berkompetisi di pasar tenaga kerja yang semakin ketat dan beragam. Tidak hanya itu, program pelatihan dan sertifikasi dapat juga diberikan sebagai awal standarisasi profesi atau keterampilan tertentu.

Selain itu, penerapan langkah-langkah strategis tersebut akan terasa dampaknya ketika infrastruktur dan teknologi juga berjalan beriringan. 

Dukungan akan pengembangan teknologi dan investasi pada infrastruktur yang merangsang pertumbuhan ekonomi, inovasi dan juga keberlanjutan usaha. 

Walaupun tidak mudah, namun jika hal tersebut di atas dapat diimplementasikan dengan seksama, bukan tidak mungkin ketika surplus demografi dialami oleh Indonesia, maka SDM Indonesia telah siap menghadapi tantangan era Revolusi Industri 4.0. (*)

*) Dr Imam Tresno Edy, SE, MM, Pengajar program studi magister Manajemen Pasca Sarjana, Universitas Islam Lamongan (Unisla)

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-4 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES