Gaya Hidup New Normal Life 2020

Diganjar Rekor MURI, Pagelaran Wayang Virtual 7 Malam Berturut

Minggu, 20 September 2020 - 07:06 | 79.95k
Pemberian penghargaan rekor muri kepada H Mas Sulthon (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Pemberian penghargaan rekor muri kepada H Mas Sulthon (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
FOKUS

New Normal Life 2020

TIMESINDONESIA, MOJOKERTOH Mas Sulthon, warga Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto diganjar penghargaan rekor MURI dari Museum Rekor Dunia-Indonesia berkat pagelaran wayang virtual 7 malam berturut.

Sri Widayati, Senior Manajer MURI mengatakan, pemberian pemberian penghargaan rekor muri ini diberikan ke Mas Sulthon atas dedikasinya sebagai pemrakarsa dan penyelenggara wayang kulit yang digelar secara virtual selama 7 hari.

"Kami mengapresiasi kegiatan yang sangat spektakuler yaitu pagelaran wayang secara virtual selama 7 hari 7 malam berturut-turut yang mana kegiatan ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 sebagai hiburan ketika harus menjalani kegiatan di rumah. Kegiatan ini luar biasa masuk kategori MURI," kata Sri Widayati kepada awakmedia, Sabtu (19/9/2020) malam.

Mas-Sulthon-2.jpg

Pagelaran ini resmi tercatat di MURI sebagai rekor dunia karena wayang adalah budaya tradisional yang sudah diakui oleh UNESCO. "Jadi, Bapak Jaya Suprana mengukuhkan sebagai rekor dunia kepada H Mas Sulthon," imbuhnya.

Pencapiaan yang dilakukan oleh Mas Sulthon adalah pertama kali digelar.

"Rekor ini merupakan rekor baru, sebelumnya ada tapi pagelaran wayang virtual hanya digelar selama semalam. Mas Sulthon Mampu menggelar kegiatan pagelaran wayang selama 7 malam berturut-turut yang merupakan ini kegiatan pertama kali," jelasnya.

Pagelaran wayang kulit virtual selama 7 hari ini didatangi langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin. Selama 7 hari, lakon yang diambil yakni Wahyu Rizky Lumintu.

Sementara itu H Mas Sulthon menjelaskan, bahwa tujuan menggelar kegiatan tersebut untuk melestarikan budaya dengan wayang. Sekaligus diniatkan untuk memperingati dirgahayu Republik Indonesia ke-75 selama tujuh malam.

Mas-Sulthon-3.jpg

Disamping itu, dia dapat dorongan teman-teman seniman yang mengeluh tidak ada pendapatan. Beberapa seniman mengaku kepadanya, barang-barang miliknya terjual hanya untuk bertahan dan memenuhi biaya hidup selama pandemi Covid-19.

"Dengan menjalankan lakonnya Wahyu Rizky Lumintu selama 7 malam, berharap saya pribadi, sekeluarga dan masyarakat umumnya supaya mendapat rejeki yang terus menerus," harapnya

Selain itu, Sulthon juga berharap masyarakat sekitar bisa menyontoh apa yang dilakukannya agara bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. "Di sisi lain tujuan saya memberi contoh agar lainnya mencontoh walaupun posisi pandemi Covid-19 tetap menanggap (menggelar) wayang dengan cara online virtual," imbuhnya.

Tak hanya memperoleh rekor MURI, Mas Sulthon juga mendapatkan penghargaan rekor dari Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (LEPRID). "Bunyi rekornya, Mahakarya pagelaran wayang kulit virtual," ungkapnya.

Sementara itu Aziz Syamsuddin, berharap rekor MURI untuk pagelaran wayang virtual 7 malam H Mas Sulthon ini, menjadi penyemangat di dunia kebudayaan dan dapat dukungan pemerintah untuk membangkitkan UMKM di sektor budaya. "Semoga bisa meningkatkan UMKM Mojokerto di sektor budaya. Ini juga sebagai ruwatan supaya Indonesia dijauhkan dari malapetaka," katanya  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES