Peristiwa Nasional

Dinkes Majalengka Usul Pembelajaran Tatap Muka Tidak Dipaksakan

Minggu, 20 September 2020 - 00:06 | 76.97k
Ilustrasi - Covid-19 (FOTO:  Times-herald.com)
Ilustrasi - Covid-19 (FOTO: Times-herald.com)

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Melonjaknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dalam sebulan terakhir ini membuat keperihatinan semua pihak. Belakangan ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka sudah mengusulkan agar pembelajaran tatap muka di sekolah untuk sementara dihentikan dan jangan dipaksakan. 

Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Majalengka, Alimudin mengaku sudah mengusulkan agar pembelajaran secara tatap muka tak usah dipaksakan digelar. Sebab, berdasarkan data yang diperoleh secara nasional ada sebanyak 15.000 anak usia 0-14 tahun di Indonesia terkena Covid- 19.

Dimana, 165 anak meninggal dunia dan paling banyak kematiannya adalah pada usia bayi.

"Saya sudah mengusulkan ke Pak Bupati dan Pak Kadisdik untuk penundaan ini sebelum situasinya normal kembali. Sebaiknya pembelajaran tatap muka ditiadakan dulu karena pandemi Covid-19 masih terus menyebar luas di berbagai daerah di Majalengka pada khususnya, umumnnya di Indonesia," ungkap Alimudin, Sabtu (19/9/2020).

Menurut dia, kebijakan digelar tidaknya sekolah tatap muka tak cukup dengan kebijakan tertulis. Namun, perlu implementasi kebijakan di lapangan untuk meminimalisirnya, salah satunya ada di tangan masyarakat.

Akan tetapi, jika memang banyak masyarakat menghendaki proses belajar tatap muka bisa dilangsungkan, harus dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

"Di sekolah itu biasanya ruangannya ber-AC dan tertutup, maka harus dibuka agar udara bebas keluar. Jumlah siswanya pun harus dibatasi. Selain itu ruang guru dan kepala sekolah juga harus diperhatikan agar bebas dari penyebaran Covid-19," ucapnya.

Sesuai anjuran pemerintah, kata dia, di sekolah juga harus membiasakan anak-anak mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak.

"Harus memberikan edukasi yang jelas dengan bahasa yang mengena kepada anak-anak. Diberi pengertian jangan saling tukar masker karena gambar maskernya Doraemon atau gambar lainnya," jelas dia terkait aturan jika diterapkan pembelajaran tatap muka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES