Peristiwa Daerah

Beredar Video Penerima BPNT di Banyuwangi Diminta Menerima Beras Bantuan Meskipun Kualitasnya Jelek

Sabtu, 19 September 2020 - 19:25 | 211.01k
Rekaman Video petugas TKSK Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Dwi Hadi saat bicara bernama intimidasi dan paksaan kepada KPM BPNT di Kantor Desa Genteng Kulon. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Rekaman Video petugas TKSK Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Dwi Hadi saat bicara bernama intimidasi dan paksaan kepada KPM BPNT di Kantor Desa Genteng Kulon. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Beredar sebuah video Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Banyuwangi, memaksa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk menerima beras bantuan meskipun dengan kualitas jelek.

Penelusuran di lapangan, kejadian dalam rekaman terjadi di Kantor Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur pada Rabu 9 September 2020 lalu. Petugas TKSK yang dimaksud adalah Dwi Hadi. Petugas TKSK Kecamatan Genteng.

Dalam video, Hadi mengarahkan KPM BPNT untuk mengambil ke agen atau E-Warong tertentu dan menjelaskan jika selama tiga bulan tdak mengambil bantuan bisa dilaporkan dan disetop oleh Kementerian Sosial

“Pengambilan lebih dari3 kali tidak mengambil itu adalah hak kementerian untuk menentukan baik itu diteruskan atau diputus. Jadi nanti ada tindakan,” katanya dalam video.

Dalam video tersebut, warga penerima BPNT menyampaikan keluhan jika beras yang diterima berkualitas buruk meski tetap bisa dimasak. Penerima lain juga menyebut, beras yang diterima penuh dengan pasir dan kerikil.  

Warga sempat protes ke kecamatan, dan pada bulan berikutnya baru mendapat beras dengan kualitas bagus. Namun pada pembagian berikutnya, beras yang diterima kembali jelek.   

Pada rekaman ini, Hadi meminta warga penerima BPNT untuk menerima beras bantuan BPNT, meskipun kualitas jelek. Hadi berdalih komoditi beras tersebut adalah hasil pembelian dari Bulog.

“Bulog diantar ke sini melalui MKP (Mitra Kerja Pengadaan), kerjasama dengan MKP, diberikan ke njenengan, Bulog dapat laba, laba kembali ke negara,” ungkap Hadi.

Kepada TIMES Indonesia, petugas TKSK Kecamatan Genteng, Dwi Hadi, membenarkan adanya pertemuan antara dirinya dengan sejumlah KPM BPNT di Kantor Desa Genteng Kulon, pada Rabu 9 September 2020. 

Hadi pun membantah jika dirinya memaksa KPM BPNT untuk menerima beras dalam kualitas jelek dan mengarahkan ke agen tertentu. Walau pun dalam video, dia menekankan hal tersebut.

PLt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Banyuwangi, Lukman Hakim menegaskan bahwa seluruh petugas TKSK dilarang mengarahkan KPM BPNT untuk melakukan perbelanjaan di tempat tertentu, atau mengarahkan KPM BPNT untuk membeli komoditas bahan pangan tertentu.

Ini sesuai Pasal 10 Permensos No 20 tahun 2019 tentang Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai yang menegaskan Penyaluran BPNT, juga mengamanatkan petugas TKSK dan pendamping PKH dilarang mengarahkan KPM untuk membeli bahan pangan tertentu. Termasuk memaksa menerima begitu saja beras dalam kualitas jelek.

“Petugas TKSK itu harus mendampingi KPM supaya bisa menerima barang dengan kreteria 5 T, Tepat Waktu, Tepat Harga, Tepat kwalitas, Tepat Kwantitas dan Tepat Administrasi,” katanya.

Lukman berjanji, jika ada pendamping yang kedapatan main-main akan ditindak tegas. Dan bilamana sampai bermasalah hingga ke ranah hukum maka petugas TKSK yang tersangkut harus mempertanggung jawabkan perbuatan.

Program BPNT di Banyuwangi, memang menyimpan tanda tanya besar. Ada kucuran dana Rp 200 ribu per bulan ke tiap KPM, yang selanjutnya disalurkan dalam bentuk bahan pangan. Di Banyuwangi, jumlah KPM sekitar 100 ribu lebih, atau kucuran dana pemerintah untuk program BPNT sekitar Rp 20 miliar per bulan.

Selama ini, pencairan program BPNT di Banyuwangi hanya bisa dilakukan melalui mesin Electronic Data Capture (EDC) Bank Tabungan Negara (BTN) yang sangat minim jumlahnya. Dan perekrutan pemegang mesin EDC pun disinyalir asal comot. Yang paling santer adalah kabar permainan harga antara petugas pendamping dengan MKP atau distributor komoditi pangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES