Pendidikan

PKKMB UB Digelar Daring, Mahasiswa Baru Dibagi 64 Kluster

Sabtu, 19 September 2020 - 15:03 | 139.63k
Press Conference PKKMB dipimpin Rektor UB Prof Nuhfil Hanani secara daring. (Foto: Tangkapan layar/TIMES Indonesia)
Press Conference PKKMB dipimpin Rektor UB Prof Nuhfil Hanani secara daring. (Foto: Tangkapan layar/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGUniversitas Brawijaya (UB) Malang menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) secara daring. Kegiatan tanpa tatap muka ini imbas dari pandemi Covid-19. Panitia PKKMB UB membagi peserta dengan 64 Kluster mahasiswa, sebagai upaya mengantisipasi gangguan teknis.

Satu kluster PKKMB UB akan diisi 250 mahasiswa baru yang tergabung di aplikasi Google Classroom. Per kluster diatasi satu operator. Dalam aplikasi tersebut juga sebagai media penyampaian penugasan kepada peserta PKKMB.

Selain Google Classroom, UB juga menggunakan aplikasi Zoom meeting untuk setiap 1.000 peserta. Sehingga ada 64 operator GC dan 16 operator zoom untuk mengelola kegiatan agar informasi cepat tersampaikan dan mahasiswa baru dapat merespon dengan baik.

Rektor UB Prof Nuhfil Hanani mengatakan, Universitas Brawijaya adalah perguruan tinggi favorit dengan peminat yang sangat banyak. Sehingga saingan untuk masuk kampus ini cukup ketat.

Ia mengatakan, mahasiswa yang terdaftar sebagai keluarga besar UB ini merupakan orang-orang yang beruntung karena bisa berproses dan mengukir prestasi di kampus Brawijaya.

"Universitas Brawijaya adalah universitas yang paling diminati untuk mahasiswa baru mulai dari tahun 2018-2020. Anda sekalian termasuk orang yang beruntung masuk UB karena ratusan ribu yang ingin masuk UB hanya sekitar 15 ribu orang yang diterima," kata Nuhfil, Sabtu (19/9/2020).

Guru Besar Pertanian itu membuka acara seremonial dengan memukul gong. Mahasiswa baru tahun ini yang mengikuti Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya (RAJA Brawijaya 2020)  disebut angkatan Adhikara 58.

Hingga saat ini, lanjut Nuhfil, UB masih bertahan sebagai perguruan tinggi paling besar jika ditinjau dari jumlah mahasiswa.

Data terupdate menunjukkan, ada sekitar 68 ribu mahasiswa secara keseluruhan di Universitas Brawijaya. Selain jumlah mahasiswa terbanyak, UB juga meraih kampus predikat terbaik kategori klasterisasi satu.

Selain itu, UB juga menduduki peringkat ketiga terbaik versi Times Higher Education World University Ranking dan peringkat ketiga versi Webometric.

"Dari ribuan Perguruan Tinggi di Indonesia, hanya 15 kampus yang masuk klaster 1 dan Brawijaya masuk top ten universitas yang ada di Indonesia. Artinya UB menjadi 10 PT terbesar dan terbaik di Indonesia," tegasnya.

Nuhfil berharap mahasiswa baru UB bisa mengekspor banyak hal setelah memulai perkuliahan. Harapannya mahasiswa tidak hanya belajar di dalam ruang kelas saja namun bisa mengembangkan potensi diri dari aktivitas di luar kelas. Seperti aktif mengikuti organisasi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

"Apalagi sekarang ada kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Kalau dulu perkuliahan 100 persen di dalam kampus. Sekarang minimal 20 SKS ada di luar kampus. Teknisnya macam-macam. Bisa ke perusahaan, industri, lapangan dan lainnya. Mahasiswa bisa mengambil mata kuliah di luar prodinya. Bisa juga ambil di dalam kampus atau perguruan tinggi di luar UB," bebernya.

Sementara itu, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan UB, Prof Abdul Hakim menambahkan, pelaksanaan PKKMB UB ini disiapkan dengan matang untuk mengantisipasi kendala teknis dan lainnya.

"Dua hari sebelumnya (17-18/9/2020) kami lakukan gladi bersih untuk pelaksanaan kegiatan ini. Kami siapkan betul-betul," tandasnya.

Sedangkan untuk PKKMB fakultas akan dilaksanakan di setiap fakultas masing-masing. Universitas Brawijaya menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan super ketat. Setelah PKKMB UB pada 19-20 September 2020, selanjutnya diteruskan PKKMB Fakultas yang juga digelar dua hari muali 21-22 September 2020. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES