Pendidikan

Di Polbangtan Malang, Dedi Nursyamsi Minta 3 UPT BPPSDM Kompak

Sabtu, 19 September 2020 - 14:50 | 149.12k
Kepala BPPSDM Pertanian Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr didampingi Direktur Polbangtan Malang, Dr.Bambang Sudarmanto, S.Pt, MP saat meninjau asrama Polbangtan Malang.  (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Kepala BPPSDM Pertanian Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr didampingi Direktur Polbangtan Malang, Dr.Bambang Sudarmanto, S.Pt, MP saat meninjau asrama Polbangtan Malang. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Tiga UPT BPPSDM di Jawa Timur, yakni Polbangtan Malang, Balai Pusat Pelatihan Peternakan Batu dan Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Lawang diharapkan bekerjasama dengan baik untuk mengimplementasi Kostratani di Jawa Timur.

Harapan itu dikemukakan Kepala BPPSDM Pertanian Kementerian Pertanian RI, Prof.Dr.Ir.Dedi Nursyamsi, M.Agr usai memberi penguatan UPT itu di Polbangtan Malang, Sabtu (19/9/2020) siang.

Khusus Polbangtan Malang, Dedi Nursyamsi menegaskan, karena pandemi Covid-19 maka ada modifikasi dalam metodologi pendidikannya.

Polbangtan Malang 1

"Yakni sistem pendidikan secara virtual. Nah ini akan segera dievaluasi. Karena ini masih baru, mungkin beberapa kekurangan-kekurangan yang harus segera disempurnakan," katanya. Dedi menekankan, metodologi daring harus tidak kalah efektifnya dengan metodologi konvensional.

Berkaitan dengan Laboratorium Penyuluhan Pertanian yang siang itu juga diresmikan, Dedi menyatakan bahwa laboratorium itu sama dengan dapur. Dapur itu untuk menghasilkan makanan.

"Karena ini laboratorium, maka ini adalah dapur untuk menghasilkan produk-produk penyuluhan. Bentuknya bermacam-macam. Paling utama adalah bagaimana mendesiminasikan inovasi teknologi kepada petani, pelaku pertanian atau stakeholder," katanya.

Dedi melihat, produk di Laboratorium Polbangtan Malang sudah banyak. Diantaranya penyuluhan sekarang sudah bisa dilakukan secara online yang dengan aplikasi serta komunikasi langsung dengan petani secara online. Disaat yang sama laboratorium ini juga bisa digunakan sebagai desiminator.

"Artinya dia juga bisa menyampaikan kepada khalayak, bukan hanya petani, tetapi stakeholder, atau masyarakat yang terkait dengan penyuluhan. Misalnya dengan Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan sesama himpunan profesi. Bahwa kami punya produk ini lho. Metodologi penyuluhan sesuai dengan inovasi teknologi jeruk misalnya," kata Dedi.

Dedi menambahkan, hal itu sangat penting disampaikan dalam rangka untuk mendapatkan feedback perbaikan metodologi yang disusun.

Dedi juga berharap kepada para mahasiswa sebagai agen perubahan nantinya, calon penyuluh, calon petani milenial, dengan keberadaan Laboratorium ini, maka nantinya harus bisa memanfaatkan produk-produk dari penyuluhan itu.

Polbangtan Malang 2

"Karena dia agen perubahan, maka mahasiswa harus mampu menformulasikan modifikasi-modifikasi dari metode penyuluhan yang sudah ada saat ini. Bahkan bila mana perlu merevisi, atau merombak total," katanya.

Jadi, lanjutnya, mahasiswa Polbangtan terutama yang jurusan penyuluhan itu harus mampu menguasai keadaan. Antara lain misalnya untuk saat ini metodologi penyuluhan yang paling bagus itu yang seperti apa.

"Jaman selalu berubah. Apalagi saat ini ada Covid-19, yang memaksa kita menerapkan sistem virtual. Nah mahasiswa Polbangtan Malang ini juga dituntut untuk mengeluarkan inovasi pembaruan-pembaruan dalam metodologi penyuluhan dengan mempertimbangkan efektivitas penyuluhan itu sampai ke petani dan kondisi lingkungan seperti yang saat ini terjadi pandemi," ujar Dedi.

Dalam hal mengimplementasi Kostratani di Jawa Timur, Kepala BPPSDM Pertanian Kementerian Pertanian RI, Prof.Dr.Ir.Dedi Nursyamsi, M.Agr pun minta 3 UPT BPPSDM di Jawa Timur, yakni Polbangtan Malang, Balai Pusat Pelatihan Peternakan Batu dan Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Lawang bekerjasama dengan baik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES