Peristiwa Daerah

Ekskavasi Candi Patakan Lamongan Dilanjutkan, Targetnya Membuka Bangunan Utama

Sabtu, 19 September 2020 - 13:21 | 83.87k
Kerangka atap untuk mendukung proses ekskavasi Candi Patakan, di Kecamatan Sambeng Lamongan telah berdiri. (FOTO: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan for TIMES Indonesia)
Kerangka atap untuk mendukung proses ekskavasi Candi Patakan, di Kecamatan Sambeng Lamongan telah berdiri. (FOTO: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Setelah ekskavasi tahap 3 selesai pada Juli 2019 lalu, kini ekskavasi tahap 4 situs Candi Patakan yang berada di Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur akan segera dimulai.

Lanjutan proses ekskavasi tersebut memang sudah direncanakan oleh Pemkab Lamongan sejak tahun lalu. Proses ekskavasi melibatkan tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan. Saat ini mereka sudah mulai memasang tiang untuk memasang atap di atas bangunan utama candi.

"Target kita tahun ini bisa membuka bagian tengah atau bangunan utama, tapi karena takut roboh dan terendam air maka kita pasang atap dan tiang dulu di bangunan tengah," kata arkeolog BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho, Sabtu (19/9/2020).

Setelah pemasangan atap selesai, Wicaksono mengungkapkan, proses ekskavasi akan dimulai dengan pembukaan bagian tengah candi, untuk mengetahui lebih detail isi bangunan. Mulai dari jumlah bilik hingga kemungkinan adanya arca.

"Kalau di dalamnya ada arca berarti bangunan ini candi tapi kalau tidak ada berarti ini adalah bangunan rumah ibadah atau wihara. Ini yang tahun ini coba kita cari tahu," tuturnya.

Wicaksono menjelaskan, berdasarkan temuan awal menunjukkan bahwa bangunan candi yang diperkirakan dari masa Airlangga tersebut merupakan bangunan rumah ibadah dengan stupa.

Wicaksono mengungkapkan, pada tahap ekskavasi tahun 2019 lalu, banyak temuan menarik di situs Candi Patakan, diantaranya adalah penggunaan teknologi tepat guna, yaitu pasak sebagai pengait antar batu candi, takikan atau pengait antar batu candi dan temuan batu merah yang dipadukan dengan batu warna lain.

"Selain menemukan penggunaan teknologi tepat guna dan jenis batu merah, pada ekskavasi tahun 2019 lalu kami juga banyak menemukan pecahan keramik, uang kepeng dan juga sarung keris dari perunggu," tuturnya.

Menurut Wicaksono, sejumlah temuan pada proses ekskavasi situs Candi Patakan tersebut semakin meneguhkan kalau situs Candi Patakan jauh lebih tua dari masa Majapahit, yaitu pada masa muda Airlangga.

"Jejak arkeologis lainnya yang semakin meneguhkan situs Candi Patakan ini sebagai candi masa Airlangga adalah prasasti Patakan yang saat ini berada di Museum Nasional Jakarta. Di prasasti Patakan ini disebut wilayah Patakan yqng berada di Kecamatan Sambeng Lamongan ini menjadi sebuah tanah sima karena telah berjasa membantu Raja Airlangga," kata Wicaksono. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES