Peristiwa Daerah

Ironi Warga Kopi Luhur Cirebon Enam Bulan Krisis Air Bersih

Sabtu, 19 September 2020 - 10:44 | 72.13k
Warga saat mengambil air di sumur untuk mencuci (Foto: Dede Sofiyah/TIMES Indonesia)
Warga saat mengambil air di sumur untuk mencuci (Foto: Dede Sofiyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CIREBON – Air menjadi salah satu sumber kebutuhan bagi manusia yang tidak bisa dipisahkan. Hampir enam bulan sudah warga di kawasan Kopi Luhur Kota Cirebon mengalami krisis air bersih, tanpa bantuan air untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Kekeringan yang dialami warga Cadas Ngampar, Kopi Luhur di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon membuat mereka kesulitan dalam mendapatkan pemasokan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Oleh karena itu, masyarakat Kopi Luhur memanfaatkan air galian sumur yang mereka gali sendiri di beberapa tempat untuk digunakan bersama-sama.

Warga saat mengambil air di sumur untuk mencuci b

Siti Rokayah sebagai ketua RT 5 Cadas Ngampar menjelaskan, sudah enam bulan ini di tempat mereka tidak ada bantuan air seperti biasanya. Hal ini cukup membuat masyarakat kewalahan karena sulitnya mendapatkan air.

"Biasanya bantuan itu ada seminggu bisa dua kali tanpa kita minta pun pasti dateng, tapi tahun sekarang belum ada bantuan air yang datang untuk membantu mencukupi kebutuhan kami" ujar Rokayah, Sabtu (19/09/2020).

Semenjak covid-19 stok air mulai menipis ditambah tidak pernah hujan. Jika terjadi hujan hanya sebentar dan rintik. Di RT 5 disediakan air di masjid, akan tetapi tidak semua menggunakan air tersebut. Karena pemasokan air yang terbatas, jadi hanya masyarakat tertentu yang memanfaatkan air dari masjid.

Sebagian lagi memanfaatkan air dari galian sumur, masyarakat biasanya mengambil air atau menggunakan air di jam-jam tertentu karena tidak setiap waktu air keluar dan guna meminimalisir penggunaan air untuk di hari berikutnya.

"Masyarakat disini biasanya ngambil air untuk kebutuhan mandi, masak di jam 2/4 pagi, air yang bisa dikonsumsi pun cuma ada 2-3 sumur saja. Kalo nyuci, biasanya ya jam 5 tapi nyuci di tempat" tambahnya.

Karena krisis air bersih ini, tak jarang warga Kopi Luhur Kota Cirebon harus antre untuk mendapatkan air sumur, karena tidak semua memiliki stok air. "Untuk air minum biasanya masyarakat menggunakan air galon, kalo air galian yang di masjid rasanya asin, Jadi kalo direbus buat bikin teh rasanya asin" kata Rokayah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Cirebon

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES