Peristiwa Daerah

Dikbud Bondowoso Pertimbangkan Ekskavasi Penemuan Bata kuno Peninggalan Majapahit

Sabtu, 19 September 2020 - 10:25 | 69.53k
Kajian awal oleh BPCB Jawa Timur Penemuan Bata kuno merah peninggalan Majapahit di Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Kajian awal oleh BPCB Jawa Timur Penemuan Bata kuno merah peninggalan Majapahit di Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Penemuan bata kuno di Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso, diidentifikasi sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit oleh tim BPCP (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Jawa Timur.

Menurut Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho, temuan tersebut cukup mencengangkan. Mengingat di Bondowoso selama ini didominasi benda-benda megalitikum. "Meski memang megalitik di Bondowoso sampai abad ke-14," katanya.

Bahkan temuan di kedalaman 5 meter itu, merupakan sebuah struktur bangunan. "Entah itu dinding tembok, rumah atau apa. Diindikasi ada pemukiman kuno yang cukup besar," paparnya.

Kepala Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso, Hery Kusdarijanto, berencana menelurusuri temuan di Desa Alas Sumur lebih lanjut dengan metode geolistrik.

Bahkan apabila menarik sebagai obyek wisata sejarah, temukan tersebut akan dikembangkan ke proses ekskavasi.

Menurutnya, di Bondowoso belum ditemukan struktur bangunan era klasik. Penemuan bata kuno merah peninggalan Majapahit itu merupakan kejadian langka.  "Sejauh ini di Bondowoso banyak ditemukan peninggalan Zaman Megalitikum. Peninggalan era klasik belum ditemukan," jelasnya saat dikonfirmasi.

Namun demikian, Dikbud sempat mengabadikan situs Candi Ghaten di Kecamatan Prajekan. Lokasi candi diapit oleh dua sungai, Sungai Sarana dan Babian. Berdasar foto struktur bangunan, Candi Ghaten berasal dari pengaruh Kerajaan Blambangan. Ornamen relief dan arca bercorak Hindu dengan budaya Jawa Timuran. 

Selain itu kata dia, Di pojok candi terdapat patung singa dengan posisi duduk terangkat ke atas. Di sekeliling candi berhiaskan pahatan bermotif medalion yang diselingi bingkai motif bunga. 

Ada pula cerita mitologi Hindu berisi pesan moral pembebasan dari perbudakan, dengan menggunakan air suci amerta. Karena dulu pengawasannya kurang, sehingga struktur bangunan candi banyak yang hilang.

"Candi Ghaten merupakan candi satu-satunya di Bondowoso. Saat ini candi itu hanya tersisa pondasi atau bagian bawahnya saja," jelasnya.

Pihaknya beberapa tahun lalu berupaya untuk melakukan ekskavasi sekaligus pemugaran di Candi Ghaten. Karena hanya tersisa bagian bawah upaya itu gagal. "Namun di sana juga disediakan papan ada informasi bila dahulu ada Candi Ghaten di sana. Pihaknya memasang papan informasi di area Candi Ghaten," imbuhnya.

Sementara untuk penemuan bata kuno peninggalan Majapahit di Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso, berada di tengah pemukiman padat penduduk. Hal ini kata BPCB cukup menyulitkan jika harus ekskavasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES