Kopi TIMES

Digitalisasi Marketing dalam Pengembangan Umkm Di Era New Normal

Jumat, 18 September 2020 - 18:13 | 87.41k
Dr Zulkifli Lubis, S.T, M.T, Pengajar program studi magister Manajemen Pasca Sarjana, Universitas Islam Lamongan (Unisla)
Dr Zulkifli Lubis, S.T, M.T, Pengajar program studi magister Manajemen Pasca Sarjana, Universitas Islam Lamongan (Unisla)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Digital marketing atau biasa marketing berbasis digital untuk sebuah bisnis atau perusahaan memang sangat penting, terutama di era revolusi 4.0 yang serba digital. 

Sejalan dengan berkembangnya teknologi yang ada saat ini, strategi dalam melakukan pemasaran pun juga mulai berubah ke arah yang lebih modern. 

Jika dulu hanya menggunakan media promosi seperti surat kabar, majalah, radio, ataupun televisi, kini pemasaran sudah dilakukan dengan memanfaatkan internet, atau yang kemudian dikenal dengan istilah digital marketing. 

Para pelaku bisnis kini bisa dengan mudah memanfaatkan metode digital marketing untuk mempromosikan barang atau jasa yang diproduksi. Pun, para konsumen juga dengan mudah melihat bentuk promosi yang dilakukan. 

Apalagi, masyarakat sebagai calon konsumen telah banyak menguasai berbagai media sosial, sehingga amat dengan mudah melihat berbagai promosi produk barang dan jasa.

Penerapan digital marketing ini diperkuat dengan kondisi saat ini, masa pandemi Covid-19 maupun new normal. Dalam dua kondisi tersebut masyarakat amat sangat dihimbau untuk melaksanakan protokol kesehatan, termasuk menjaga jarak dalam berinteraksi. 

Kondisi seperti ini kemudian memberikan keuntungan tersendiri apabila menggunakan digital marketing dalam mempromosikan barang atau jasa yang diproduksi.

Kondisi pandemi Covid-19 ini tentu berbeda bila marketing dilakukan dengan cara konvensional (non digital). Tentu akan sangat menyulitkan untuk menjangkau calon konsumen.

Strategi pemasaran e-commerce dikembangkan dengan melihatnya sebagai suatu bisnis dimana ada dua hal yang penting yaitu: memilih pangsa pasar dimana perusahaan akan beroperasi dan mengembangkan bauran pemasaran untuk setiap pangsa pasar yang terpilih. 

E-commerce yang memiliki cara pemasaran yang berbeda dari pemasaran tradisional (terlepas dari jenis perusahaan itu sendiri) maka strategi pemasarannya perlu disesuaikan. Bauran pemasaran yang digunakan adalah bauran pemasaran jasa yaitu: produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses. 

Satu yang tidak digunakan adalah elemen orang, karena ketika customer melakukan transaksi di internet maka interaksi hanya dilakukan lewat komputer dan tidak lewat orang. 

Hal yang perlu ditambahkan sebagai pengembangannya adalah elemen perubahan dan elemen komunitas dimana merupakan dua di antara elemen bauran pemasaran dari e-commerce. 

Dalam konsep, persyaratan untuk segmentasi pasar yang sejati harus jelas: pencarian adalah untuk kelompok pembeli yang: akan berlaku berbeda dari kelompok yang lain dan akan merespon kepada suatu bauran pemasaran yang ditujukan padanya.

***

*) Dr Zulkifli Lubis, S.T, M.T, Pengajar program studi magister Manajemen Pasca Sarjana, Universitas Islam Lamongan (Unisla)

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-4 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES