Indonesia Positif

BPP Kostratani Kedunggalar Siap Dukung Ketahanan Pangan

Kamis, 17 September 2020 - 18:10 | 74.71k
Arahan KaBadan BPPSDMP pada peserta kunjungan kerja di Kabupaten Ngawi (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Arahan KaBadan BPPSDMP pada peserta kunjungan kerja di Kabupaten Ngawi (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Kementerian Pertanian RI (Kementan) melaksanakan kunjungan kerja di BPP Kostratani Kedunggalar Kab. Ngawi.

Kunjungan kali ini mengusung tema "Penguatan Peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)  dan Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Mendukung Percepatan Program Pembangunan Pertanian". 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) selaly memberikan dukungan untuk memaksimalkan pertanian Indonesia. Ia juga menyebut penyuluh adalah garda terdepan pertanian.

BPP-Kostratani.jpgPameran produk lokal dari kelompok tani binaan BPP Kostratani (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

Pada kesempatan itu Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengajak insan pertanian perkuat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Tujuannya, agar produksi pertanian makin maksimal.

Kabadan juga menyampaikan salah satu fungsi BPP Kostratani adalah tempat belajar dan juga tempat petani berkonsultasi. "Oleh sebab itu, kemampuan SDM di BPP Kostratani harus terus ditingkatkan,” paparnya.

Ia mengungkap kebangkitan Indonesia kuncinya adalah kebangkitan Pertanian yang saat itu di era '86 dengan propram panca usaha taninya perjuangan untuk menerapkan pemakaian pupuk sangat luarbiasa susahnya dan sekarang petani tergantung dengan pupuk peningkatan produksi luarbiasa pada tahun '83 pengimpor beras terbesar akhirnya kita sebagai peng ekspor beras.  

Juga menurut Dedi dimasa pandemi ini sektor yang bangkit adalah sektor pertanian,  kuncinya petani dan pendamping terus turun kesawah terus bergerak apalagi sekarang sudah banyak tercipta petani milenial dan ini juga salah satu modal berharga menuju kejayaan pertanian Indonesia.

BPPSDMP-7.jpgPoto bersama mewarnai Kuker KaBadan BPPSDMP (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian Kab. Ngawi Ir.  Marsudi. M.MA menyampaikan bahwa lahan baku Kabupaten Ngawi adalah 51.500 ha.

Luas itu tentunya menjadi modal yang sangat nyata kalau Kabupaten Ngawi turut serta dalam mendukung program ketahanan pangan dengan dibuktikan Kab Ngawi sebagai produksen beras nomer dua se Jatim.

"Ini semua tidak lepas dari peran serta penyuluh yang setia mendampingi petani, lebih lebih index pertanaman di Ngawi mencapai 2,6,"  ungkapnya. 

Dalam kunjungan kerja KaBadan BPPSDMP di Kabupaten Ngawi hari ini turut hadir juga Sekretaris Badan BPPSDM Dr.  Siti Munifah, M.Si, Kepala Balai BBPP-BATU Dr. Wasis Sarjono, S.Pt M.Si, Komisi IV Drs.  H Ibnu Murtazam, Kabid Penyuluhan  Hastanina Harimurti. S.Pt MM dan Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Kab Ngawi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES