Peristiwa Nasional

Pesan HKAN Tahun 2020: Jangan Lengah Jaga Alam

Kamis, 17 September 2020 - 14:04 | 56.04k
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong dalam perayaan HKAN 2020 di Taman Nasional Kutai, Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (16/9). (Foto: menlhk.go.id)
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong dalam perayaan HKAN 2020 di Taman Nasional Kutai, Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (16/9). (Foto: menlhk.go.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tanggal 10 Agustus kemarin ditetapkan sebagai Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN). Tahun ini, acara puncaknya digelar di Taman Nasional Kutai, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (16/9/2020).

Dengan mengambil tema “Nagari Rimba Nusa-Merawat Peradaban Menjaga Alam”, pelaksanaan acara ini tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19, dan disiarkan secara virtual, menghubungkan berbagai elemen anak Bangsa dari berbagai penjuru Indonesia.

Selain bertujuan mengkampanyekan semangat konservasi, pelaksanaan HKAN 2020 diharapkan dapat mendukung langkah-langkah penyiapan dan pemantapan Provinsi Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia yang baru, dengan proyeksi area-coverage seluas ± 256 ribu Ha, pada wilayah administratif Kab. Penajam Paser Utara dan sebagian Kab. Kutai Kartanegara.

"Sangat jelas pesan dari Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa kita akan menyiapkan calon Ibu Kota Negara seraya melakukan pemulihan lingkungan. Artinya penyiapan dan pembangunan IKN menerapkan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan," ujar Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong saat membacakan Sambutan Menteri LHK pada Puncak Peringatan HKAN Tahun 2020 di Bontang Mangrove Park, Kota Bontang, Kaltim, Rabu (16/9).

HKAN-2.jpg

Pada kesempatan tersebut, Wamen Alue menyampaikan harapan adanya kesungguhan dari seluruh jajaran teknis pemerintah, pusat dan daerah untuk stick dan committed memberi pengabdian kepada Negara dan Bangsa. Muara utamanya adalah terjaganya alam dan sumberdaya alam, karena disitulah peradaban Indonesia akan terus terpelihara.

"Saya juga menekankan sungguh-sungguh pada semua jajaran aparat untuk bisa sensitif dan memahami prinsip-prinsip jurisdiksi negara, tidak saja jurisdiksi dalam arti wilayah, kawasan yang dipangkunya, namun dan lebih dari itu, juga jurisdiksi dalam urusan yang sama sekali tidak boleh kita lengah, tidak boleh dilepaskan tanggung jawab pelaksanaanya atas alasan apapun," ujarnya.

Seluruh jajaran aparat dan kader konservasi Indonesia juga harus betul-betul memahami bahwa sumberdaya alam merupakan modal dasar pembangunan nasional, bagi bangsa saat ini dan generasi mendatang.

"Untuk itu sekali lagi kita tidak boleh lengah dan harus ada kesungguhan menjaga sumberdaya alam Republik ini dengan sebaik-baiknya. Saya juga berharap seluruh aparat pusat dan daerah, juga para kader bangsa bidang koservasi, tidak pernah luput atau alpa akan tugas menjaga tumpah darah dan bangsa ini," pesan Wamen Alue.

Menjaga kelestarian konservasi alam juga merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia untuk menjaga peradaban. Hal ini dapat memberikan contoh kepada generasi muda bahwa aktualisasi menjaga sumberdaya alam kekayaan bangsa ini membutuhkan aksi nyata dengan pemahaman yang tepat. Kekayaan alam ini telah begitu rupa diingatkan oleh founding father dan ditorehkan dalam konstitusi negara ini.  

"Kita bisa memberikan keteladanan dan aksi-aksi nyata, yang melibatkan dan menggerakkan seluruh elemen bangsa untuk berkomitmen menjadi bagian tak terpisahkan dari konservasi alam, untuk hidup harmoni dan semakin lebih menghargai alam," kata Wamen Alue.

Bersinergi dengan berbagai pihak lainnya di Indonesia menjadi kunci lain dalam penerapan makna dan pesan konservasi dalam melaksanakan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan, dengan menerapkan tiga prinsip konservasi yaitu perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan.

Pada kesempatan tersebut, Wamen Alue Dohong menyerahkan Anugerah Konservasi kepada 19 orang penerima, yang telah berperan dalam upaya konservasi alam. Mengakhiri kegiatan, Wamen Alue melakukan penanaman pohon dan pelepasliaran satwa burung.

Turut hadir pada acara ini Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Kepala BRG Nazir Foead, Wakil Ketua Komite II DPD RI Hasan Basri, Anggota DPD RI Dapil Kaltim Zainal Arifin, Walikota Bontang Neni Moernaeni dan Forkopimda Kota Bontang. Selain itu, acara diikuti Kepala UPT Lingkup Ditjen KSDAE dari seluruh Indonesia, dan UPT KLHK di Provinsi Kaltim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES