Kuliner

Sejarah Unik La'ang, Kuliner Tradisional Khas Sumenep

Kamis, 17 September 2020 - 14:17 | 151.17k
Seorang Warga Sedang Menikmati La'ang Milik Pak Ahmad Di Desa Kebunan, Kecamatan Kota, Sumenep. (FOTO: Havid Ariesta/TIMES Indonesia).
Seorang Warga Sedang Menikmati La'ang Milik Pak Ahmad Di Desa Kebunan, Kecamatan Kota, Sumenep. (FOTO: Havid Ariesta/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, SUMENEP – Berkunjung ke Sumenep, jangan lupa mencicipi kuliner tradisional yang khas dan nikmat. Salah satunya La'ang.

La'ang nama lokal dari legen atau nira. Ia diambil dari pohon siwalan saat hendak berbuah. Bagi masyarakat Sumenep La'ang merupakan minuman segar dan menyehatkan yang biasa diminum saat musim kemarau tiba.

Kuliner Tradisional 2

Tidak banyak tahu soal cerita unik dibalik bahan dasar utama pembuatan gula merah ini. Penelusuran TIMES Indonesia, di Wilayah Sumenep, terdapat satu daerah yang La'angnya tidak bisa diproses menjadi gula merah. Wilayah itu terletak di Desa Tarogan Dan Banaressep Timur, Kecamatan Lenteng, Sumenep.

Berdasarkan cerita tutur daerah setempat, wilayah itu sempat dikutuk oleh seorang pengembara yang melewati daerah itu dan meminta seteguk nira untuk melepas dahaganya, tetapi tidak diberi. Karena itu, La'ang di wilayah itu tidak bisa diproses jadi gula dan cepat basi.

"Kalau diproses jadi gula, tidak jadi. Pasti itu. Tidak bisa di padatkan seperti daerah Gili, Pragaan, dan Kawedanan Timur Daya," kata Junaidi, Warga Banaressep Timur, Kamis (17/9/2020) saat bercerita soal La'ang di daerahnya.

Di daerah lenteng ini, La'ang tidak bisa padat setelah diproses menjadi gula. Meski wujudnya berubah jadi merah, tatap saja bentuknya cair dan kental seperti susu.

"Belum ada penelitian mengapa La'ang di sini tidak bisa jadi gula. Cerita yang berkembang di masyarakat seperti itu," paparnya.

Kuliner Tradisional 3

Khusus untuk wisatawan yang berkunjung ke Sumenep, La'ang bisa dengan mudah anda dapat disepanjang jalan Nasional daerah Kecamatan Pragaan. Biasanya La'ang dibandrol dengan harga Rp 3-4 ribu rupiah perbotol.

Namun jika anda ingin sambil bersantai sambil menikmati La'ang, datanglah ke Desa Kebunan yang lokasinya ke arah utara dari kota Sumenep.

Di Desa Kebunan itu, Pak Ahmad menyediakan menu La'ang segar yang baru diambil dari pohon siwalan. Ia memasang harga Rp 2 ribu pergelas. Untuk menambah ke Khas-anya, Pak Ahmad membuat gelas kuliner tradisional khas Sumenep ini dengan lontar daun siwalan. Penasaran? Berwisatalah ke daerah paling timur ujung Pulau Madura ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES