Politik Pilkada Serentak 2020

Setiajit Ajari Petani di Tuban Cara Kendalikan Hama Wereng

Kamis, 17 September 2020 - 11:19 | 34.44k
Calon bupati Tuban Setiajit saat hadir di tengah tengah petani di Desa Cangkring dan Kepohagung, Kecamatan Plumpang, Kamis, (17/09/2020). (Foto: Achmad Choirudin/TIMES Indonesia)
Calon bupati Tuban Setiajit saat hadir di tengah tengah petani di Desa Cangkring dan Kepohagung, Kecamatan Plumpang, Kamis, (17/09/2020). (Foto: Achmad Choirudin/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, TUBAN – Calon bupati Tuban Setiajit terus bergerak membantu petani. Kali ini Setiajit, calon bupati di Pilbup Tuban ini mengajari para petani cara mengendalikan hama wereng yang benar.

Sebab, saat ini lahan pertanian warga di sejumlah kecamatan sedang diserang hama wereng. Hama tersebut bisa hilang dengan disemprot cairan obat. Hanya, cara menyemprotnya harus benar.

‘’Wereng ini ada di bagian batang, jadi cara menyemprotnya harus langsung ke batang. Disemprot dari bawah, jangan dari atas,’’ ujar Setiajit saat memberikan penjelasan pada petani, Kamis (17/9/2020).

Setiajit turun di dua desa di Kecamatan Plumpang, Desa Cangkring dan Kepohagung. Ratusan petani menyambut antusias kedatangan pejabat kelahiran Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, Tuban ini.

Untuk teknis pengendalian hama, Setiajit memercayakan pada Parman, petugas Pengamat Hama Penyakit (PHP) yang membawahkan Kecamatan Plumpang dan Widang. ‘’Yang jelas, pengendalian hama harus dilakukan serentak dan bersama-sama. Ikuti arahan dari petugas pertanian,’’ pesan Setiajit.

Petani yang saat itu hadir, mendoakan mantan Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur itu menjadi Bupati Tuban. Doa itu disampaikan karena para petani sangat senang, sebab kedatangan Setiajit dengan membawa bantuan obat pembasmi hama.

Terlebih, sudah beberapa bulan ini para petani dipusingkan dengan banyaknya hama yang menyerang tanaman padi mereka. Yang pertama adalah hama tikus yang mulai menyerang sejak sekitar Agustus 2019 lalu. Dan sekarang hama wereng.

‘’Saya sangat senang Pak Setiajit datang dengan membantu obat pembasmi hama,’’ ujar Kuwat (50) salah satu petani.

Kuwat punya sawah sekitar 400 meter persegi. Dia mengaku kewalahan dengan hama yang menyerang lahan pertaniannya. Untuk membasmi hama, dia menyemprot dengan menggunakan pestisida.

Untuk sekali semprot dia butuh sedikitnya dua tangki pestisida yang sudah dicampur air. Satu botol pestisida paling murah Rp 150 ribu harganya. Satu botol paling banyak bisa untuk Sembilan tangki. Padahal, agar tanaman bagus, minimal dua kali seminggu harus disemprot.

‘’Karena, kalau kurang bagus hasilnya saya semprot lagi, begitu terus,’’ katanya.

Keluhan inilah yang dijawab Setiajit. Bukan hanya di Kecamatan Plumpang saja, karena petani di Kecamatan Widang, Rengel dan lainnya juga mengeluhkan hal serupa dan dibantu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES