Peristiwa Daerah

Jembatan Pasupati Kota Bandung Ternyata Sudah Direncanakan Sejak Tahun 1920-an

Kamis, 17 September 2020 - 11:55 | 164.10k
Jembatan Pasupati Kota Bandung. (FOTO: Humas Pemkot for TIMES Indonesia)
Jembatan Pasupati Kota Bandung. (FOTO: Humas Pemkot for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Tahun ini, Kota Bandung berusia 210 pada 25 September mendatang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung menyambutnya dengan meluncurkan logo Hari Jadi Kota Bandung (HJKB). Pada tahun 2020 ini, Pemkot Bandung telah meluncurkan logo yang bertuliskan 210 dengan menyelipkan Jembatan Pasupati.

Sejak diujicobakan pada  26 Juni 2005, Jembatan Pasupati memang telah menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Jembatan yang menghubungkan diresmikan menjelang pelaksanaan peringatan 50 tahun Konferensi Asia-Afrika.

Jembatan yang merupakan singkatan dari Jalan Pasteur dan Jalan Surapati ternyata telah direncanakan dibangun sejak zaman Belanda.

Situs wikipedia menyebut, Jalan Layang Pasupati secara historis sudah terancang oleh arsitek Ir. Karsten. Arsitek wilayah ini pada tahun 1920-an sudah menyimpan dasar-dasar rancangan Kota Bandung. 

Sampai ke 10 tahun selanjutnya, dari tahun 1931, rancangan itu masih tetap jadi obsesi sebagaimana program Autostrada yang menghubungkan missing link Jalan Pasteur (Pasteurweg) dan Jalan Ir. H. Djuanda (Dagoweg).

Setelah sempat beberapa tahun tidak terlaksana, akhirnya baru dapat terwujud melalu hibah dana dari pemerintah Kuwait. 

Sejumlah sumber menyebutkan, Jalan Layang Pasupati merupakan jalan layang pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi anti gempa. Perangkatnya yang disebut lock up device (LUD) dibuat di Prancis, semuanya jumlahnya 76 buah. 

Jembatan ini secara keseluruhan menggunakan 663 unit segmen yang ditopang oleh 46 tiang. Setiap segmen beratnya 80 ton sampai ke 140 ton. Hal yang menarik, jembatan ini dilengkapi dengan jembatan cable stayed sepanjang 161 meter yang melintang di atas lembah Cikapundung. 

Cable stayed merupakan jembatan tanpa kaki. Kekuatan jembatan itu ditopang oleh 19 kabel baja yang terdiri dari 10 kabel sebelah barat dan 9 kabel sebelah timur. Setiap kabel isinya 91 kabel kecil yang masing-masing kabel kecil itu terdiri dari tujuh kabel yang lebih kecil lagi. Ada 10 kabel yang dipasang di sebelah barat dibuat berpasangan.

Kini Jembatan Pasupati semakin cantik dengan hadirnya lampu sorot yang menyinari cable stayed. Tak hanya itu, Jembatan Pasupati juga semakin "hidup" dengan hadirnya sejumlah taman di bawahnya.

Taman Pasupati atau yang sering disebut Taman Jomblo, Taman Film, skate park, dan lapangan street soccer membuat kawasan ini menjadi lokasi nongkrong anak muda Kota Bandung(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES