Ekonomi

Harga Tomat Anjlok, Petani di Probolinggo Bagikan Hasil Panen

Rabu, 16 September 2020 - 13:26 | 48.09k
Petani tomat memilih membagikan hasil panen pada warga, di Probolinggo. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Petani tomat memilih membagikan hasil panen pada warga, di Probolinggo. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Petani tomat di Wonoasih, Probolinggo, Jawa Timur, rugi total. Lantaran harga tomat anjlok sampai Rp 600 per kilogram. Petani pun, membagikan hasil panen pada warga yang melintas di jalan desa.

Rendahnya harga jual itu, disebabkan karena melimpahnya stok tomat di kawasan Probolinggo. Biasanya, saat stok melimpah seperti saat ini, petani bisa menjual sampai ke luar daerah, bahkan sampai ibukota Jakarta.

Namun karena masa pandemi covid19, pengiriman tidak bisa dilakukan. Lantaran para pembeli di kota besar banyak yang tutup serta tidak menerima pengiriman dari daerah penghasil tomat.

“Anjloknya harga tomat ini, sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Bahkan harga sempat jatuh sampai 300 rupiah per kilogram, awal Agustus lalu. Padahal normalnya, berkisar antara 7. ribu sampai 10 ribu per kilogram,” kata salah satu petani tomat, Bambang Hermanto, Rabu (16/9/2020).

Petani-tomat-2.jpg

Sebagai bentuk protes, hasil panen yang melimpah kemudian dibagikan pada warga dan pengguna jalan yang melintas, di sekitar kampung. Sebagian petani juga memilih untuk membiarkan tomat membusuk di pohon. 

Bambang mengatakan, setiap pohon yang ditanam, mengalami kerugian sampai Rp 1.500. Di lahan sekitar 2 hektar miliknya, ada sekitar 2.300 lebih pohon tomat. “Ya mau bagaimana lagi, pasar harganya sekian, kami tidak berdaya,” ujarnya.

Sementara itu, penyuluh pertanian Kecamatan Wonoasih, Rini Widawati menyebut, sejauh ini pihaknya terus melakukan pendampingan pada petani. Salah satu jalan keluar yang tengah diusulkan adalah, bekerjasama dengan pabrik pengolahan saos tomat.

“Ini bisa juga dicoba ya, tapi kami masih melihat stabilitas hasil panen petani. Sebab jika sudah kerjasama, harus stabil dan bisa memenuhi permintaan pabrik,” terangnya.

Soal rendahnya harga tomat saat ini, Rini menyebut, disebabkan karena stok melimpah yang ada di Kawasan Kota Probolinggo. Saat ini tomat sedang panen raya. Karena masih memasuki musim kemarau, serta hasil panen melimpah dengan kualitas prima.

Petani tomat di Probolinggo berharap, ada campur tangan pemerintah, untuk menstabilkan kembali harga tomat. Atau setidaknya bisa memfasilitasi penjualan sampai ke luar kota, di tengah pandemi covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES