Peristiwa Daerah

Pusat Studi Pariwisata UGM Yogjakarta: Kreativitas Kunci Wisata Bertahan

Rabu, 16 September 2020 - 23:54 | 38.67k
Tiga narasumber webinar Kilas Balik DCF Banjarnegara. (Foto: Diskominfo Banjarnegara for TIMES Indonesia)
Tiga narasumber webinar Kilas Balik DCF Banjarnegara. (Foto: Diskominfo Banjarnegara for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM Yogyakarta, Destha Titi Raharjana menyampaikan tantangan kreativitas bagi para insan pariwisata adalah bagaimana agar event wisata mampu bertahan dalam waktu lama.

Hal ini disampaikan Destha Titi Raharjana, Rabu (16/9/2020) saat menjadi narasumber webinar kilas balik DCF di Rumah Budaya Komplek Musium Kailasa Dieng Banjarnegara.

Menurutnya, peran serta masyarakat, pemerintah serta pihak lainnya diharapkan mampu menjaga keberlanjutan kegiatan pariwisata ini.

Dalam konsep wisata berkelanjutan, sektor pariwisata sangat kompleks. Tidak hanya sekedar menggerakkan kegiatan ekonomi saja tetapi juga menjaga kelestarian budaya dan lingkungan untuk masa depan. Dan tambah Destha, masih banyak peluang yang bisa digali untuk menarik minat wisatawan ke Dieng.

Dari hasil kajian Puspar UGM Yogjakarta,  potensi wisata di Banjarnegara di Kawasan Dataran Tinggi Dieng cukup kompleks, seperti energi geothermal yang menjadi nilai lebih.

Potensi panas bumi di Banjarnegara ini bisa menjadi pusat studi atau pembelajaran bagi wisatawan yang berkunjung. Selain itu legenda atau mitos-mitos yang ada di Dieng bisa menjadi daya tarik tersendiri.

Hal tersebut perlu diinformasikan kepada wisatawan, agar destinasi wisata di Dieng tidak hanya menyajikan kuantitas tetapi juga kualitas. Harapannya, wisatawan setelah berkunjung ke destinasi Dieng mendapatkan pengetahuan yang tidak didapat di tempat lain.

Sementara Ketua Panitia Dieng Culture Festival, Alif Fauzi yang juga sebagai narasumber webinar kilas balik DCF menyampaikan, Dieng Culture Festival (DCF) merupakan bagian dari sejarah pembangunan ikon pariwisata berkelas internasional.

"Melihat kilas balik perjalanan DCF ini, maka kami tetap bertahan dan kembali menyelenggarakan DCF ke XI ini di tengah situasi pandemi Covid 19 yang digelar secara virtual," ungkapnya.

Mimpi warga agar destinasi wisata di kawasan Dieng ramai dan banyak dikunjungi wisatawan menjadi salah satu alasan diadakannya festival tersebut.

Dengan segala potensinya dan dukungan berbagai pihak, berjalannya waktu DCF mampu menjadi magnet bagi wisatawan dalam dan luar negeri untuk datang berkunjung ke Dieng.

Sementara itu, wakil Bupati Banjarnegara, Syamsudin mengatakan, pemkab Bajarnegara berupaya melalui pembangunan yang terus dilakukan untuk mendukung peran sentral Dieng sebagai ikon wisata di Banjarnegara. Sehingga pembangunan infrastruktur jalan menjadikan akses menuju ke destinasi wisata Dieng lebih mudah dijangkau dari arah manapun.

"Perbaikan sarana dan prasarana memudahkan wisatawan menuju ke Dieng," kata Wakil Bupati Banjarnegara H Syamsudin SPd MPd saat kegiatan webinar bersama peneliti pusat studi pariwisata UGM Yogyakarta.b

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES