Gaya Hidup

Celtic Creative Rangkul Wedding Fotografer Lepaskan Dahaga Berkarya

Rabu, 16 September 2020 - 22:25 | 110.66k
Pengunjung menikmati karya para wedding fotografer persembahan Celtic Creative di Visma Art Gallery, Rabu (16/9/2020). (Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Pengunjung menikmati karya para wedding fotografer persembahan Celtic Creative di Visma Art Gallery, Rabu (16/9/2020). (Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kecantikan dan keagungan perempuan terangkum dalam sebuah pameran fotografi persembahan Celtic Creative di Visma Art Gallery sepanjang 16-20 September 2020 mendatang.

Bertajuk senada, total 20 fotografer profesional mengobati dahaga menuangkan karya. Siluet hitam putih hingga corak aneka warna suguhkan romantika potret fotografi di tengah pandemi. Bahwa mereka masih berjuang tak kalah oleh keadaan.

Fenny Laksono mengungkapkan, Celtic Creative sebagai wedding organizer ingin mendukung para fotografer menghadirkan pameran kali ini. Dan bagi para calon pasangan pengantin, bisa langsung berkunjung untuk memilih fotografer andalan.

Celtic Creative a

"Tujuh puluh (70) persen peserta pameran merupakan wedding fotografer profesional dan tiga puluh (30) persen lainnya dari latar belakang profesi berbeda," terangnya, Rabu (16/9/2020).

Pameran juga bertujuan untuk memompa semangat pekerja seni. Sebab selama pandemi ini, nyaris tak ada yang bisa dilakukan. Namun, kata Fenny, sebagai manusia seyogyanya tidak boleh berhenti berkarya.

"Maka dari itu kenapa kita beranikan diri untuk membuat pameran ini dan ternyata mendapat sambutan hangat dari fotografer berbagai daerah, mulai Surabaya, Jakarta, Semarang dan Bali," imbuhnya.

Tema Perempuan sengaja diambil karena objek perempuan selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi para fotografer.

"Perempuan adalah manusia yang paling sulit untuk dipahami," demikian ungkapnya.

Celtic Creative b

Maka, setiap angle gerak perempuan dalam foto menceritakan ragam kisah berbeda dengan tagline di mata, di hati dan di rasa.

Mengenai warna, tak ada aturan khusus menyodorkan hitam putih ataupun warna warni ceria. Setiap foto merupakan cerminan dari karakter yang ingin ditampilkan. Hitam putih lebih bermakna, namun foto berwarna juga lebih hidup.

Misal saat Walikota Risma berada di tengah kebakaran gedung atau tengah memantau lalu lintas melalui layar dalam kantornya.

"Wow fantastis! Foto itu passionate sesuai karakter Bu Risma," tukasnya.

Celtic ingin memberikan inspirasi bagi semua seniman di Surabaya maupun di Indonesia, jangan kalah dengan pandemi. Menularkan semangat never stopped doing good things.

"Kami bukan tipe tim rebahan, pekerjaan kami harus selalu berkarya yang bisa dinikmati oleh banyak orang," ujarnya.

Sambil menghela napas, Fenny melanjutkan, sejak terjun di dunia weeding organizer selama 25 tahun terakhir, baru kali ini ia benar-benar clueless.

"Saya benar-benar tidak berdaya, sangat lemah bahkan kayak tidak tahu apa yang harus dilakukan," tandasnya.

Awalnya, ia memang sempat drop. Terlebih sejak ada anjuran work from home untuk hanya di rumah saja. Sementara pekerjaan organizer tentu saja melibatkan banyak orang.

"Strateginya akhirnya kita nggak boleh menyerah, tapi kita harus mengeluarkan trik-trik baru," ungkap Fenny.

Contoh bisa melalui virtual wedding ataupun online. Banyak aplikasi pendukung. Ia bersyukur satu bulan terakhir bisa memulai kembali.

Pameran ini sebagai salah satu penanda kebangkitan industri wedding organizer di tengah pandemi.

"Alhamdulillah banget kita start lagi sudah sebulan yang lalu, sedikit-sedikit kita mulai ada event wedding. Makanya kita juga pingin teman-teman fotografer ayo kita bangkit lagi," tuntas perwakilan Celtic Creative tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES