Gaya Hidup

Desa Sumberjati, Penghasil Bonsai di Kabupaten Blitar

Rabu, 16 September 2020 - 18:07 | 174.99k
Pelatihan Manajemen UMKM Pembuatan Miniatur Taman Bonsai di Balai Desa Sumberjati Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar, Rabu (16/9/2020). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
Pelatihan Manajemen UMKM Pembuatan Miniatur Taman Bonsai di Balai Desa Sumberjati Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar, Rabu (16/9/2020). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITARDesa Sumberjati Kecamatan Kademangan telah lama dikenal sebagai salah satu desa penghasil bonsai di Kabupaten Blitar. Tepatnya di Dusun Tumpakwaru, banyak sekali ditemui tanaman bonsai di pekarangan rumah warga.

"Potensi tanaman bonsai di Sumberjati belakangan ini memang banyak digemari. Selain sebagai hobi, kerajinan membuat bonsai di Tumpakwaru juga menjadi mata pencarian yang menawarkan peluang bisnis yang cukup menjanjikan," kata Kepala Desa Sumberjati, Jauhari, ditemui saat Pelatihan Manajemen UMKM Pembuatan Miniatur Taman Bonsai di Balai Desa Sumberjati Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar, Rabu (16/9/2020).

Menurut Jauhari, Para pengrajin bonsai ini telah puluhan tahun bergelut di bidang seni membuat bonsai. Mereka keluar masuk hutan untuk mencari bahan bonsai. Tak heran, dari kerja kerasnya tercipta aneka macam bonsai dari berbagai macam tanaman.

"Oleh karena itu, kita harapkan dengan pelatihan ini bonsai dari Sumberjati semakin dikenal dan dapat memberi dampak ekonomi bagi masyarakat," jelasnya.

Jauhari katakan, Pelatihan itu ditujukan bagi  pemuda-pemudi Karang Taruna yang kebanyakan pebonsai pemula supaya bisa membuat miniatur bonsai. Peluang yang ada di Tumpakwaru menurutnya, harus dimanfaatkan oleh pemuda-pemudi Karang Taruna bersama Pemerintah Desa Sumberjati untuk meningkatkan kapasitas para pengrajin bonsai pemula. 

"Minimal untuk dipajang di rumahnya sendiri atau untuk usaha. Karena kita lihat prospek pada hari ini tanaman bonsai ini sangat digemari dikalangan masyarakat," paparnya. 

Salah satu pengrajin bonsai dari Tumpakwaru, Budiono mengatakan prospek tanaman hias bonsai memang menjadi trend cukup menjanjikan. Untuk menghasilkan bonsai berkualitas, diperlukan ketlatenan, teknik pembuatan bonsai serta perawatan yang memakan waktu bertahun-tahun. 

"Untuk membuat bonsai yang berkualitas dan bernilai seni tinggi perlu teknik meranting yang bagus dan perlu ketlatenan," urainya.

Budiono katakan, mulai proses penataan, meranting hingga menghasilkan bonsai kelas prospek atau madya setidaknya diperlukan waktu perawatan lima tahun. 

"Dari pelatihan ini setidaknya kita bisa belajar bersama untuk membuat produk bonsai yang lebih berkualitas," ulasnya.

Dusun Tumpakwaru ,Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, terletak di area perbukitan kapur, dengan kontur tanah bertebing yang tandus dan berbatu. Kondisi itu ternyata memberi berkah tersendiri bagi warga Tumpakwaru. Mereka bisa mengembangkan Bonsai dengan baik di sana. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES