Ekonomi

Dukung Ketahanan Pangan, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo Sambut Baik One CGIAR

Rabu, 16 September 2020 - 17:17 | 35.43k
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo. (FOTO: Kementan RI).
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo. (FOTO: Kementan RI).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pertanian RI (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo melakukan konferensi secara virtual membahas upaya penguatan kerjasama negara Indonesia dengan International Rice Research Institute (IRRI) yang segera memiliki bentuk baru sebagai reformasi tata kelola kelembagaan Consultative Group on International Research and Development (CGIAR) menjadi “One CGIAR” di ruang Agriculture War Room, Kementerian Pertanian RI, Rabu (16/9/2020).

Matthew Morrell, Direktur Jenderal IRRI yang hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan resturkturisasi dalam wadah “One CGIAR” diharapkan setiap inovasi yang dihasilkan dapat disebarluaskan secara lebih cepat dengan skala yang lebih besar dengan biaya yang lebih rendah serta tepat sasaran. 

One CGIAR has one number of benefits that can bring strength to Indonesia’s agriculture sector, that include build agriculture system, not just point corporate time, but also to work forms  direction agriculture and environment, also agriculture held up,” ungkap Matthew.

Mengenai hal itu, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo menyatakan dukungannya atas reformasi kelembagaan tersebut dan berharap jalinan kerjasama ke depannya dapat memperkuat ketahanan pangan. 

“IRRI telah berkontribusi bersama yang lain, kepada pertanian di Indonesia dan cukup dirasakan manfaatnya bagi bangsa ini, saya terima kasih, ini menjadi harapan 273 juta orang yang tergantung pada pertanian di Indonesia dan tentu negara negara Asia lainnya, dan ini menjadi kebutuhan, IRRI dan komponen-komponen yang lain, kebutuhan masyarakat terhadap hasil riset kita hasil kerja bersama kita, bisa dimanfaatkan lebih besar di masa yang akan datang," ucap dia.

Menteri Syahrul kembali menegaskan bahwasanya pertanian menjadi sesuatu hal yang sangat mendasar sebagai pendukung perekonomian Indonesia saat ini, sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, maka ketika menghadapi reformasi tata kelola kelembagaan menjadi “One CGIAR,” tetap Mentan menantikan hasil penelitian dari IRRI yang sangat nyata. 

“IRRI besok akankah digabungkan atau tidak, yang paling penting harus bisa menghasilkanlebih besar dari apa yang telah kita capai selama ini," tegasnya.

Sebagai informasi, CGIAR merupakan lembaga yang menghimpun 15 organisasi penelitian dunia yang bergerak di bidang pertanian dan pembangunan berkelanjutan, dan IRRI sendiri adalah organisasi penelitian dan pelatihan pertanian internasional dengan kantor pusat di Los Banos, Laguna di Filipina yang mengembangkan pemuliaan varietas padi.

Sebagai buah dari restrukturisasi, CGIAR hanya akan memiliki satu perwakilan di Indonesia sehingga akan lebih efisien, dan komunikasi yang terjalin antara Indonesia dan CGIAR akan lebih efektif. 

Ke depannya sebut Mentan RI Syahrul Yasin Limpo, Dewan Pengawas IRRI akan membentuk sebuah entitas penelitian beras global dimana IRRI akan bergabung dengan AfricaRice yang selama ini merupakan mitra IRRI sesama CGIAR Centre. Entitas tunggal ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan IRRI untuk memfasilitasi Kerja Sama Selatan-Selatan Triangular antara Asia dan Afrika, meningkatkan ketahanan pangan dan gizi global, sekaligus memberikan peluang ekonomi baru bagi kedua kawasan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES