Peristiwa Daerah

Beli Modem WiFi lewat Online, Warga Jember Malah Terima Paket Isi Pecahan Genting

Rabu, 16 September 2020 - 15:57 | 45.48k
M. Yusuf Effendy menunjukkan paket isi pecahan genting dan botol air yang diterimanya dari penipu jual beli online, Rabu (16/9/2020). (Foto: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)
M. Yusuf Effendy menunjukkan paket isi pecahan genting dan botol air yang diterimanya dari penipu jual beli online, Rabu (16/9/2020). (Foto: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Kasus penipuan jual beli online dialami oleh M. Yusuf Effendy. Pasalnya, pesanan barang yang dibelinya secara online dari Jakarta sangat mengejutkannya. Alih-alih menerima kiriman paket barang sesuai pesanannya, pria yang tinggal di Jalan Setot Prawirodirjo VIII, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur itu menerima paket isi pecahan genting dan botol plastik isi air.

Selain itu, tisu dan plastik bekas juga ikut ditambahkan di dalam paket yang dikirim melalui salah satu jasa ekspedisi ternama tersebut.

Saat ditemui di rumahnya, Rabu (16/9/2020), Yusuf merasa ditipu oleh penjual online.

Yusuf menerangkan bahwa dirinya membeli 15 unit modem WiFi secara online kepada salah satu penjual yang dia temui Facebook.

Pecahan-Genting-2.jpg

"Namanya Puput Asegaf. Ngomongnya ke saya tinggal di Jakarta Pusat, Tanah Abang. Tapi alamatnya nggak lengkap," ujar Yusuf kepada wartawan.

Dia melakukan transaksi tersebut pada Senin (14/9/2020), dan paket diterima Rabu ini.

Yusuf mengaku sering melakukan pembelian barang secara online. Namun baru kali ini dia kecolongan.

Dia juga mengaku tergiur dengan harga modem WiFi yang ditawarkan si penipu jauh lebih murah daripada harga di pasaran.

"Kalau beli asli harganya mulai dari Rp 185 ribu sampai Rp 195 ribu per unit. Tapi di sini dijual hanya Rp 75 ribu per unitnya," ungkapnya.

Selain itu, Yusuf juga tidak mencium adanya kejanggalan saat pertama kali menghubungi penjual yang menipunya.

"Saat komunikasi dia sangat meyakinkan," ucapnya.

Saat coba dihubungi, nomor ponsel si penjual tersebut sudah tidak aktif. Akun Facebook-nya yang digunakan untuk bisnis penipuannya pun sudah ditutup.

Alhasil, Yusuf harus menelan pil pahit kerugian sebesar lebih dari Rp 1 juta.

Kendati demikian, Yusuf mengaku ihklas dan tidak membawa kasus tersebut ke polisi.

Kasus penipuan jual beli online masih marak terjadi di tanah air.

Mudahnya masyarakat untuk tergiur dengan murahnya harga barang yang ditawarkan menjadi salah satu penyebab seringnya terjadi penipuan jual beli online. Ini jadi pengalaman berharga buat saya. Kalau saya mengihlaskan saja dan menjadi pembelajaran buat saya. Dan saya memberikan imbauan kepada masyarakat lain untuk berhati-hati saat membeli barang secara online tidak terjadi kejadian seperti saya," imbuh penerima paket isi pecahan genting itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES