Politik Pilkada Serentak 2020

Wilayah Kota Surabaya Ini Tak Pernah Teraliri Air, Begini Langkah Mujiaman

Rabu, 16 September 2020 - 15:10 | 33.59k
Mujiaman saat meninjau master meter yang ia pasang untuk warga Kali Baru, Teluk Kumai, Perak, Rabu (16/9/2020). (Foto : Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Mujiaman saat meninjau master meter yang ia pasang untuk warga Kali Baru, Teluk Kumai, Perak, Rabu (16/9/2020). (Foto : Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Selama berpuluh-puluh tahun warga Kali Baru Teluk Kumai, Perak Kota Surabaya tak pernah mendapatkan air dengan layak. Namun semenjak Mujiaman menjadi Diektur PDAM Surya Sembada pihaknya pun membantu mengaliri air di wilayah tersebut.

Warga di kawasan tersebut tak memilki kepemilikan tanah, sehingga mereka pun tak bisa mendapatkan air PDAM.

"Perda kita itu melarang Dirut PDAM untuk memasang jaringan dari arah sini ke sana (jalan lebar menuju perkampungan warga). Gak boleh. Tetapi kita tahu bahwa air itu adalah hak rakyat," ungkap Mujiaman saat mengunjungi Kali Baru, Teluk Kumai, Perak, Rabu (16/9/2020)

Mujiaman mengatakan bahwa dirinya berfikir bagaimana caranya masyarakat tetap bisa mendapatkan air tetapi tidak melanggar undang-undang. Ia kemudian memasang master meter yakni meteran air berukuran besar.

"Kemudian setelah master meter, jaringannya ini dibangun oleh swadaya masyarakat termasuk juga PDAM juga memfasilitasi mengumpulkan pengusaha untuk melakukan pembinaan," jelasnya

Pembinaan yang dilakukan PDAM dan pengusaha adalah memberikan edukasi kepada KSM (Komunitas Swadaya Masyarakat) tentang perhitungan master meter tersebut dan cara memberikan harga.

Jika sebelumnya masyarakat membayar Rp 600 ribu untuk membeli air di penjual air, kini mereka cukup membayar Rp 30 ribu per bulan.

Selama ia menjabat ia kerap bertemu masyarakat kecil yang tidak mendapatkan hak atas air karena tempat tinggal yang ilegal. Permasalah kecil tentang air itulah yang akhirnya membuat Mujiaman maju di Pilwali.

"Kalau dulu saya hanya berkecimpung di air, InsyaAllah kalau wakil wali kota seluruh aspek kehidupan masyarakat kota saya bisa mengakses, kita usahakan model-model semacam ini, utamanya rumah, warga-warga yang belum memiliki rumah kita usahakan," tutur mantan Dirut PDAM itu.

"Kalau kita berfikir hanya sesuai peraturan yang berlaku semua, sudah selesai semua orang yang di sini, tidak perlu diapakan. Tetapi mereka ini manusia, saudara-saudara kita itu punya cita-cita sederhana tidurnya nyenyak makan minum cukup, bisa rekreasi," tambahnya.

Saat ini Kota Surabaya sendiri sudah mengakses lebih dari 10.000 KK master meter dengan 154 titik master meter. Ke depan Mujiaman dan KSM tidak hanya mengatasi permasalahan air tetapi masalah-masalah yang lain berkaitan dengan masalah perkotaan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES