BPS Sebut PSBB DKI Jakarta Pengaruhi Ekonomi Nasional
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta ke dua ini secara otomatis bakal memengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Hal itu dikarenakan, pertumbuhan ekonomi dari ibu kota cukup berkontribusi besar ke perekonomian Indonesia secara nasional.
"PDB DKI besar sekali, sekitar 17 persen-18 persen sharenya kepada nasional," katanya saat agenda konferensi pers virtual, Rabu (16/9/2020).
Namun, BPS belum bisa memberi proyeksi seberapa besar pengaruh tersebut. Yang jelas, melihat PSBB ke dua kali ini, pengaruh terhadap ekonomi hanya bersifat menekan saja. Itu dikarenakan, PSBB yang kali ini tidak seket PSBB pertama di DKI Jakarta.
"Kalau kita lihat sebetulnya PSBB-nya bukan PSBB total," jelasnya.
Diketahui, PSBB DKI Jakarta kali ini, Gubernur Anies Baswedan tetap memperbolehkan pekerja perkantoran pemerintah dan swasta masuk dengan kapasitas sekitar 25 persen dari total pekerja. Untuk restoran, rumah makan, dan kafe yang masih boleh beroperasi melayani pesanan dibawa pulang dan pesan antar, meski tak boleh melayani makan di tempat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |