Ekonomi

Harga Kubis dan Wortel di Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara Masih Jatuh

Selasa, 15 September 2020 - 23:50 | 233.33k
Petani kentang di DTD Kecamatan Batur  Banjarnegara dan petani tengah memeriksa tanaman wortelnya yang siap panen. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Petani kentang di DTD Kecamatan Batur Banjarnegara dan petani tengah memeriksa tanaman wortelnya yang siap panen. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Harga dua komoditas sayur mayur, kubis dan wortel di tingkat petani Dataran Tinggi Dieng (DTD) Banjarnegara, Jawa Tengah hingga Selasa (15/9/2020) masih jatuh.

Hal ini membuat petani kecewa dan tidak sedikit petani terpaksa tidak memanennya karena berat di ongkos akomodasi. Malahan ada petani yang membongkar tanaman kubisnya untuk diganti dengan tanaman lain.

Petani kentang b

Menurut pengamatan TIMES Indonesia, Selasa (15/9/2020) di DTD, aktifitas petani terus berlanjut. Tampaknya mereka pasrah karena tidak dapat berbuat banyak terkait turunnya harga dua komoditas sayuran tersebut.

Padahal penurunan harga biasanya hanya berlangsung 2 - 3 Minggu. Tapi saat ini sudah berlangsung tiga bulan lebih. Seperti disampaikan Sugianto maupun H Priyo (65) petani asal Desa Bakal Kecamatan Batur.

Tanaman kubis miliknya, sebanyak 35.000 buah dibiarkan dan sebagian dibuang karena lahannya akan dipersiapkan untuk tanaman kentang.

"Untuk beli bibit saja Rp 1000/biji. Saat panen harga Rp 400 - 500/kg. Jadi ya ancur-ancuran mas. Belum lagi biaya perawatan dan pupuk," kata H Priyo.

Namun demikian H Priyo tetap tidak patah semangat karena masih ada tanaman lain yang produktif seperti kentang.

Kepada TIMES Indonesia, H Priyo menyampaikan jika turunnya harga dipicu Pandemi Covid-19. "Pasar sayuran sepi karena virus Corona. Hari-hari biasa berapa truk saja sayuran dari Dieng dikirim ke pasar tradisional di kota-kota besar. Nah sekarang belum normal, jadi imbasnya sayuran kami tidak laku," imbuh H Priyo.

Camat Batur,  Martoyo S.Sos saat dikonfirmasi secara terpisah oleh TIMES Indonesia di kantornya menyampaikan prihatin dan meminta petani tetap sabar.

"Dari informasi yang kita peroleh dari masyarakat, harga sayuran di DTD yang turun drastis adalah kubis dan wortel. Sedang kentang masih stabil," katanya.

Dijelaskan oleh Martoyo, hampir setiap panen raya untuk komoditas tertentu mengalami penurunan harga.  Namun tidak berlangsung lama seperti sekarang ini.

Bagi petani Dieng atau Batur khususnya,  pola tumpangsari sudah biasa diaplikasikan untuk tiga jenis sayur unggulan yakni, kentang, kubis dan wortel.

Petani kentang c

"Jadi saat salah satu jenis sayuran harganya anjlok, masih ketolong  yang lain. Jadi semacam sibsidi silang. Sehingga walaupun merugi, mereka tetap menanam jenis sayuran serupa dengan harapan panenan nanti harganya sudah stabil," kata Martoyo S.Sos, Camat Batur, Banjarnegara.

Hal sama juga disampaikan sejumlah tokoh masyarakat Batur, M Solahudin Anggota DPRD Banjarnegara mengaku telah membawa masalah penurunan harga komoditas sayur yang dialami petani Dataran Tinggi Dieng di DPRD Banjarnegara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES