Kemendikbud RI Pertimbangkan Buka Pendaftaran Kedua Subsidi Kuota Internet Gratis

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Subsidi kuota internet gratis sudah ditutup pada 11 September 2020 kemarin. Namun, agar subsidi dengan anggaran Rp 7,2 triliun itu dapat dialirkan 100 persen, Kemendikbud RI mempertimbangkan untuk membuka gelombang kedua pendaftaran subsidi kuota tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud RI, Hasan Chabibie mengatakan, saat ini Kemendikbud RI masih akan menata mekanisme pembukaan gelombang kedua tersebut.

Kemendikbud akan menyusun ulang skema pendataan agar lebih efektif. "Masih kami sempurnakan drafnya dulu," katanya seperti yang dikutip dari media Medcom.id, Selasa (15/9/2020).

Sementara ini, Kemendikbud RI masih akan menampung pendataan nomor telepon seluler siswa, guru, mahasiswa dan dosen. Pendataan gelombang pertama ini bakal dilanjutkan terlebih dahulu hingga akhir bulan.

"Nanti diakumulasi di akhir bulan rencananya," ujarnya.

Sebanyak 24,7 juta nomor siswa penerima subsidi kuota telah terdata hingga hari Selasa, 15 September 2020. Jumlah ini baru setara 55,2 persen, dari total siswa penerima subsidi kuota yang mencapai 44 juta orang. Sementara, di tingkat perguruan tinggi, dari total delapan juta mahasiswa, telah terdata 5,1 juta nomor handphone mahasiswa. Jumlah ini baru setara 63,7 persen.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, untuk bantuan kuota Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama empat bulan, Kemendikbud RI menggelontorkan dana sebesar Rp 7,2 trilun. Bantuan kuota internet gratis bagi siswa yakni sebesar 35 gigabyte per bulan. Lalu, guru 42 gigabyte per bulan. Sedangkan, untuk mahasiswa dan dosen diberikan masing-masing 50 gigabyte per bulan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement