Peristiwa Daerah

Ribuan Driver Ojol Padati Jalan Kota Surabaya, Ada Apa?

Selasa, 15 September 2020 - 15:32 | 53.35k
Rinuan driver ojol saat bergerak menuju gedung negara Grahadi untuk menggelar aksi, Selasa (15/9/2020). (FOTO: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Rinuan driver ojol saat bergerak menuju gedung negara Grahadi untuk menggelar aksi, Selasa (15/9/2020). (FOTO: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ribuan driver ojol (ojek online)  memadati jalanan di Kota Surabaya, Selasa (15/9/2020). Mereka melakukan konvoi dimulai dari jalan Ahmad Yani Surabaya hingga Gubernur Suryo.

Mereka datang untuk menggelar aksi menolak aplikasi nakal. Ribuan masa yang tergabung dalam  Frontal (Fron Driver Ojek Online Tolak Aplikator Nakal) jilid 2 itu telah berkumpul di frontage Ahmad Yani sisi barat samping Cito sejak pukul 7 pagi.

Mereka bergerak ke arah gedung negara Grahadi hingga ke kantor Grab di kawasan Jl Pemuda. Humas aksi Frontal Jilid 2, Daniel Lukas Rorong mengatakan bahwa aksi tersebut diikuti 1.000 lebih driver online yang berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang dan berbagai kota di Jawa Timur.

Rinuan-driver-ojol-2.jpg

"Selama aksi driver online roda dua dan empat se-Jatim yang tidak turun jalan, diimbau untuk melakukan off bid (mematikan aplikasi atau tidak mengangkut penumpang atau kirim makanan dan barang) sampai tuntutan kami dipenuhi, sebagai bentuk dukungan kepada rekan-rekannya yang sedang demo turun ke Jalan," ungkap Daniel

Adapun tuntutan yang disuarakan meliputi pemberian jaring pengaman sosial (JPS) untuk driver, kurangi potongan aplikasi, standarisasi tarif untuk semua aplikasi, legalitas ojol R2 sesuai Pergub Jatim, jaminan keamanan driver online diseluruh wilayah Jatim dan tuntaskan kasus hukum penganiayaan driver online.

"Ini semua demi kesejahteraan driver online," ujarnya

Rinuan-driver-ojol-3.jpg

Sementara itu, sempat terjadi kerusuhan saat ribuan driver ojol mendatangi kantor Grab di kawasan Jl Pemuda. Penanggung jawab aksi Fronal jilid 2, Tito Ahmad mengatakan bahwa hingga masa aksi datang ke kantor Grab, tidak ada tanggapan apapun dari menajemen sehingga masa aksi pun menyegel kantor tersebut.

"Kita segel karena bentuk simbolis, bentuk perjuangan driver online yang tidak dianggap sebagai mitranya," ujar Tito.

Karena aksi tersebut, jalanan protokol di Ahmad Yani sampai Gedung Grahadi padat oleh driver ojek online. Bahkan kawasan Jl Pemuda, tepatnya depan WTC Mall telah ditutup total oleh masa aksi.

Meski aksi driver ojol tersebut mengumpulkan massa, pihaknya telah mengimbau massa aksi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Serta pula mematuhi tata tertib lalu lintas di Kota Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES