Era Merdeka Belajar, UM Jember Dituntut Ubah Model Pembelajaran dengan Konsep Baru

TIMESINDONESIA, JEMBER – Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) Tanzil Huda menilai bahwa pada era Merdeka Belajar, kampus dituntut untuk mengubah model pembelajaran dengan konsep yang baru.

Menurutnya, kegiatan pembelajaran dilakukan dalam rangka membangun kompetensi yang berpusat dengan menerapkan pendekatan ilmiah (scientific approach). 

"Dalam metode pembelajaran ini mahasiswa dituntut agar berpikir ilmiah, logis, kritis, dan objektif sesuai dengan fakta yang ada," kata Tanzil, Jember, Selasa (15/9/2020).

Tanzil menerangkan bahwa terdapat tiga konseptual yang harus diterapkan oleh dosen pendidik, yaitu penelitian, pembelajaran, dan pengabdian. 

"Dosen harus memperkaya bahan ajar dengan hasil peneltian serta mengajarkan materi metodologi penelitian," ujarnya.

Selama ini menurutnya, model pembelajaran yang sudah dilakukan yaitu Problem-Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dengan menggunakan langkah formulasi permasalahan, penyelesaian masalah, dan mengkomunikasikan manfaat hasil penelitian.

“Kedua metode tersebut bisa kita kolaborasikan," tutur dia.

Sementara itu, Maheni Ika Sari Dekan Fakultas Ekonomi UM Jember mengatakan bahwa kurikulum dalam Merdeka Belajar harus diterapkan. 

“Karena kurikulum adalah ruh dari universitas," ujar Maheni.

Anggota Tim Perumus Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Prodi Manajemen, Bayu Wijayanti menambahkan bahwa terdapat lima pokok tugas dosen dalam pembelajaran.

Yakni Merencanakan, Melaksanakan, Mengendalikan, Menilai, dan Mengevaluasi.

“Di samping itu ada tugas utama yaitu menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat," imbuh dosen Fakultas Ekonomi UM Jember tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement