STIM YKPN Yogyakarta Terapkan Protokol Kesehatan Di Lingkungan Kampus

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Yogyakarta atau STIM YKPN Yogyakarta terus berupaya memutus rantai persebaran Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sejak Juni 2020, STIM YKPN telah membentuk gugus tugas Covid-19 internal kampus.

Rasistia Wisandianing Primadineska, S.E., M.Sc., Bagian Humas, Kerja sama dan Pusat Data Informasi STIM YKPN mengatakan walaupun kegiatan perkuliahan belum dilakukan secara tatap muka, namun STIM YKPN berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan di setiap aktivitas khususnya di lingkungan kampus.

Beberapa banner peringatan untuk mematuhi protokol kesehatan sudah dipasang di setiap sudut kampus. Tempat cuci tangan dan handsanitizer juga disiapkan di beberapa titik strategis.

"Seluruh karyawan, dosen dan mahasiswa yang memasuki area kampus diwajibkan untuk menggunakan masker dan selalu dicek suhu tubuhnya," kata Ines dalalm rilisnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (15/2020)

Ia menambahkan gugus tugas internal diketuai oleh Wakil Ketua II yakni Dr. Anna Partina dan beranggotakan gabungan antara dosen dan karyawan. Fungsi gugus tugas tersebut adalah untuk memantau setiap dosen dan karyawan yang hadir di Kampus dalam kondisi sehat.

"Apabila didapati dosen atau karyawan yang bepergian ke luar kota, maka yang bersangkutan diwajibkan melakukan rapid test dan karantina mandiri," terang Ines

Selain itu gugus tugas internal juga senantiasa membagikan informasi di grup pesan instan pegawai terkait perkembangan Covid-19 khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.

Upaya lain yang dilakukan guna mencegah penyebaran virus adalah dengan secara rutin melakukan penyemprotan desinfektan di ruangan kelas, lobby, juga ruangan administrasi. Hingga saat ini, STIM YKPN masih terus melakukan pengawalan ketat terhadap Covid-19, termasuk membatasi durasi rapat dosen/karyawan di dalam ruangan, serta menunda penyelenggaraan wisuda luring dan orientasi mahasiswa baru.

"Diterapkannya protokol kesehatan yang ketat ini, diharapkan mampu menekan resiko terjadinya klaster baru di instansi pendidikan khususnya STIM YKPN Yogyakarta, sehingga baik mahasiswa, dosen maupun karyawan akan merasa aman ketika harus datang ke kampus," papar Ines. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement