Peristiwa Daerah

Ademos Beberkan Kelompok Rentan di Bojonegoro dalam Pandemi Covid-19

Senin, 14 September 2020 - 19:19 | 30.76k
Suasana diskusi yang diselenggarakan oleh Ademos dan Konsorsium PDTC bertema kelompok rentan dan marginal di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (FOTO: Ademos for TIMES Indonesia)
Suasana diskusi yang diselenggarakan oleh Ademos dan Konsorsium PDTC bertema kelompok rentan dan marginal di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (FOTO: Ademos for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BOJONEGOROAdemos Indonesia mengkaji skenario imbas pandemi serta antisipasi resesi ekonomi yang berpotensi berdampak terhadap kelompok rentan dan marginal di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kajian tersebut dilakukan di Desa Dolokgede dan Kacangan, Kecamatan Tambakrejo.

Kegiatan ini bagian dari upaya Konsorsium Penguatan Desa Tanggap Covid-19 (Konsorsium PDTC) untuk mendukung pemerintah memperkuat ketangguhan desa dalam mencegah, menangani, dan mengelola risiko pandemi di Kabupaten Bojonegoro dan Sumba Barat Daya.

Konsorsium PDTC terdiri atas empat organisasi yaitu Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Ademos) Bojonegoro, Yayasan Pengembangan Kemanusiaan Donders (YPKD), Atmawidya Alterasi Indonesia (AAI/Alterasi), dan Association of Resiliency Movement (ARM) Indonesia.

Dua skenario yang dibahas adalah persiapan dan pengembangan ketangguhan masyarakat desa, dan pengembangan model perlindungan sosial yang tepat dalam skema penghidupan berkelanjutan.

PDTC-2.jpg

"Perubahan cara hidup karena penerapan protokol kesehatan dan jaga-jarak menyebabkan turunnya mobilitas dan kegiatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ekonomi pun melambat," kata Direktur Ademos Indonesia, Mohammad Kudlori dalam siaran pers kepada TIMES Indonesia, Senin (14/9/2020).

Secara nasional, pandemi membuat aktivitas ekonomi melambat. Dalam waktu dekat diperkirakan Indonesia akan mengalami gelombang resesi. "Karena itu, Ademos Indonesia mempersiapkan dua skenario tersebut bagi pemerintah Jawa Timur," jelas pria yang akrab disapa Dhori ini.

Dalam skenario pertama, Konsorsium PDTC mengadakan kegiatan diskusi serta sosialisasi layanan konsultasi kesehatan dan psikologis bagi kelompok rentan di Desa Dolokgede dan Kacangan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menggali aspirasi, masalah, serta kebutuhan kelompok rentan dan marginal  terkait dengan model perlindungan sosial yang tepat bagi mereka. Masyarakat antusias mengikuti diskusi bahkan mereka menyampaikan berbagai masukan terkait masalah yang dihadapi selama masa pandemi.

Seorang pedagang pasar Desa Kacangan, Suparti mengatakan, sejak ada corona jualan di pasar jadi sepi karena orang takut ke berbelanja ke pasar. "Petani juga mengeluh hasil panen harganya turun. Sementara harga kebutuhan sehari-hari naik," terang Suparti.

Perwakilan kelompok perempuan Desa Kacangan, Khusnul Fitriyah mengatakan, bantuan dari pemerintah berupa uang dan sembako itu tidak cukup bila digunakan untuk hidup selama sebulan. "Harapannya, ke depan, ada bantuan berkelanjutan untuk bisa dikelola sendiri oleh masyarakat," terang Khusnul Fitriyah.

Kepala Desa Kacangan, Aziz Ghozali mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh Konsorsium PDTC. Menurutnya, pemerintah perlu memahami masalah dan kebutuhan masyarakat kelompok rentan dan marginal.

Sehingga, mereka bisa memikirkan berbagai skema alternatif penghidupan yang berkelanjutan bagi kelompok rentan dan marginal selama pandemi Covid-19.

"Isu ini penting karena perlindungan sosial membutuhkan upaya pengembangan sumber penghidupan berkelanjutan menjadi tanggung jawab  pemerintah. Apalagi, sampai hari ini kita belum tahu kapan pandemi COVID-19 akan berakhir," terang Aziz Ghozali.

Kegiatan diskusi yang diselenggarakan oleh Ademos bersama Konsorsium PDTC yang membahas tentang kelompok rentan di Kabupaten Bojonegoro saat Pandemi Covid-19 ini didukung oleh Siap Siaga, sebuah program kemitraan pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia dalam Penanggulangan Resiko Bencana. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES