Politik Pilkada Serentak 2020

Pilkada Watch Imbau KPU RI Segera Sosialisasi Intensif PKPU Prokes

Senin, 14 September 2020 - 20:36 | 25.80k
Direktur Eksekutif Pilkada Watch, Wahyu A Permana (Foto: Dok pribadi Wahyu)
Direktur Eksekutif Pilkada Watch, Wahyu A Permana (Foto: Dok pribadi Wahyu)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Eksekutif Pilkada Watch, Wahyu A Permana menilai pernyataan Mendagri Tito Karnavian sudah benar atas ajakannya kepada masyarakat untuk mengingatkan para calon kepala daerah agar tidak menciptakan keramaian saat kampanye jelang Pilkada 2020. Jika ada kontestan yang masih getol apalagi sampai melanggar protokol kesehatan Tito mengajak masyarakat mem-bully nya. 

“Saya memahami dan membenarkan apa yang disampaikan Mendagri, dalam artian mem-bully itu bahwa saat ini kan era media sosial, era netizen menjadi reporter, jika ada pelanggaran kepala daerah yang seperti itu siap-siap akan dibully oleh masyarakaat (netizen), jadi setuju dengan pendapat Mendagri itu,” ungkap Wahyu Permana dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia di Jakarta, Senin (14/9/2020).

Menurut, Wahyu Permana bahwa dibully itu dimaknainya atas pelibatan masyarakat sebagai kontrol sosial untuk memperingatkan para calon pemimpin kepala daerah yang akan berkontestasi sesuai dengan daerah pemilihan masing-masing di Pilkada serentak nanti.

“Pemimpin itu adalah figur yang akan menjadi tauladan untuk rakyatnya, bagaimana akan menjadi contoh yang baik jika aturan saja sudah dilanggar, jadi patut dan harus kita antisipasi kandididat-kandidat yang hanya punya syahwat politik, sedangkan keselamatan rakyatnya dari Covid-19 diabaikan,” ujar Wahyu Permana dalam keterangannya.

Diberitakan sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengajak masyarakat mem-bully calon kepala daerah yang menciptakan keramaian di tengah pandemi Covid-19.

"Kalau ada calon kepala daerah yang masih buat keramaian, kerumunan, bully saja. Gimana mau jadi pemimpin kalau tidak bisa atur pendukungnya. Bagaimana mau kendalikan Covid kalau sudah terpilih nanti," kata Tito usai Rakor kesiapan Pilkada serentak 2020 dan pengarahan kepada Satgas Covid-19 di Padang, Sumatera Barat, Rabu (26/8).

Menurut Tito, bully akan menjadi sanksi sosial terhadap calon kepala daerah yang masih menciptakan kerumunan selama proses Pilkada. Tito juga meminta agar seluruh calon kepala daerah memberikan gagasan pengendalian Corona saat kampanye. Komentar ini yang kemudian mendapat dukungan dari Pilkada Watch.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES