Indonesia Positif

BPP Model Kostratani Dampingi Kelompok Tani Produksi Pupuk Organik

Senin, 14 September 2020 - 12:12 | 76.03k
Kegiatan kelompok tani utomo membuat pupuk organik dari limbah ternak. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kegiatan kelompok tani utomo membuat pupuk organik dari limbah ternak. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGANBPP Model Kostratani Sugio Pendampingan BBPP Batu, melaksanakan kegiatan pendampingan kepada petani dalam memanfaatkan kotoran (feses) sapi sebagai pupuk kandang untuk memperbaiki tektur dan struktur tanah. Tujuannya mikroorganisme tanah berkembang dengan begitu perkembangan akar untuk menyerap unsur hara menjadi obtimal dan dengan pertumbuhan tamanan yang sehat akan berdampak pada peningkatnya hasil panen.

Sumadi, SP yang juga Koordinator BPP mengatakan bahwa saat kelompok tani di wilayah BPP Kostratani Sugio sudah memanfaatkan kotoran sapi sebagai pupuk organik, untuk mencukupi kebutuhan pupuk organik di wilayah tersebut dengan luas lahan pertanian 6.111 ha dengan pemberian pupuk organik  2 ton per hektar, maka setiap periode tanam Kecamatan Sugio membutuhkan pupuk organik sebanyak 12.222 ton.

"Tentunya jumlah itu sangat luarbiasa banyaknya dan ini menjadikan peluang bagi produksen pupuk organik khususnya dari limbah ternak," kata SUmadi. Salah satu jelompok yang memproduksi pupuk organik di kecamatan Sugio  adalah Kelompok Tani Utomo di Desa Sugio mempunyai lahan/kandang untuk pengembangan pupuk kandang seluas 325 m2, terdiri atas kandang sapi, gudang pakan dan tempat pembuatan pupuk kandang.

"Dalam satu hari kelompok tani tersebut memproduksi pupuk organik sebanyak 3 ton, dengan bahan baku diperoleh dari anggota kelompok kemudian dikompuler menjadi satu tempat selanjutnya diolah bersama - sama," ujarnya. 

Pada kesempatan yang sama Arthur salah satu penyuluh BPP Kostratani, menyampaikan bahwa pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari campuran limbah peternakan sapi, ayam, kambing dan sebagainya. Pembuatan pupuk kandang sebenarnya sangat mudah dan murah sehingga akan sangat menguntungkan petani. "Pupuk kandang mengandung semua unsur hara baik makro ataupun mikro yang sangat dibutuhkan bagi tanaman," ungkapnya. 

Penggunaan pupuk kandang di lahan sawah diberikan dengan berbagai cara, seperti ditebarkan di atas tanah, dicampur saat pengolahan tanah, diberikan dalam larikan, atau diberikan pada lubang tanam. Biasanya petani menggunakannya sebagai tambahan pupuk kimia dengan dosis 2 ton per ha. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES