Peristiwa Daerah

Burung Hantu Berhasil Kendalikan Hama Tikus di Desa Besur

Senin, 14 September 2020 - 12:43 | 64.23k
Rumah burung hantu (rubuha) salah satu sarana tempat tinggal tytoalba (burung hantu) sebagai musuh alami dan pengendali hama tikus di Desa Besur, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (14/09/2020), Foto : MMoch. Nuril Huda/TIMES Indoensia).
Rumah burung hantu (rubuha) salah satu sarana tempat tinggal tytoalba (burung hantu) sebagai musuh alami dan pengendali hama tikus di Desa Besur, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (14/09/2020), Foto : MMoch. Nuril Huda/TIMES Indoensia).

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Kepala Desa Besur, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur memastikan, musim tanam padi di desanya tidak mengalami kendala hama tikus. Ini dikarenakan burung hantu (tytoalba) sebagai musuh alami tikus berperan aktif mengendalikan hama tersebut.

“Alhamdulillah musim ini petani tidak menghadapi kendala hama tikus. Itu semua tak lepas dari peran serta tytoalba sebagai musuh alami hama tikus di desa kami,” kata  Abdul Harissuhud, Senin (14/09/2020).

Peran aktif burung hantu tersebut, jelas Haris, dibuktikan dengan adanya beberapa bangkai tikus yang mengalami sobek bekas gigitan tytoalba di sekitar rubuha (rumah burung hantu) dan persawahan warga Desa Besur.

“Selalu ada saja bangkai tikus yang perutnya sobek bekas gigitan tytoalba (burung hantu) tersebut di sekitar rubuha dan pematang sawah warga,” akunya.

Kehadiran burung hantu di tengah-tengah petani Desa Besur, Kepala Desa Besur ini berujar, itu tak lepas dari kesadaran warganya tidak memutus mata rantai makanan hama tikus.

“Di desa ini memiliki aturan untuk tidak memburu burung hantu. Bahkan tytoalba tersebut telah kita buatkan rumah dari swadaya warga yang tergabung dalam kelompok tani (poktan) sebanyak 25 rubuha dan tersebar di beberapa titik persawahan warga,” ucap mantan Jurnalis TV swasta.

Sementara itu, Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan, Hartiwi Sistri Utami menyebutkan rumah burung hantu (rubuha) di beberapa desa di Lamongan masih efektif ditinggali tytoalba.

“Paling banyak itu di Desa Besur, Kecamatan Sekaran. Itu karena sudah ada kesadaran dari pemerintah desa bersama warganya tetap menjaga ekosistem yang ada di persawahan,” tutur Hartiwi Sistri Utami.

Secara teknis, Hartiwi menerangkan, namanya musuh alami bagi hama tikus itu harus ada kalau ingin mengendalikan dan memberantasnya tanpa menggunakan obat kimia atau racun.

“Kalau hama tikus itu musuh alaminya kan burung hantu dan ular. Untuk itu petani jangan sampai memutus mata rantai makanannya. Bila perlu penyediaan refugia (rumah musuh alami) seperti rubuha bagi burung hantu agar ekosistem d itempat tersebut tidak kacau,” ujar Hartiwi  yang tidak bosan-bosan mensosialisasikan pengendalian hama tikus menggunakan peran aktif musuh alami seperti burung hantu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES