Peristiwa Daerah

Kecam Penusukan Syekh Ali Jaber, GMNI: Polri Wajib Usut Tuntas dan Transparan

Senin, 14 September 2020 - 11:40 | 145.56k
Syekh Ali Jaber. (Foto: Screenshot via facebook Syekh Ali Jaber)
Syekh Ali Jaber. (Foto: Screenshot via facebook Syekh Ali Jaber)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peristiwa penusukan terhadap Syekh Ali Jaber oleh seorang pria saat mengisi ceramah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020) mendapat beragam sorotan. Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bidang Ristek, Charis Subarcha angkat suara atas peristiwa yang belakangan pelaku diketahui bernama Allpin Andria itu.

Menurut Barcha, sapaan akrabnya, pihak kepolisian sudah sewajarnya untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut, serta mendorong untuk membuat peraturan atau standard operating procedure (SOP) baru saat dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifat umun dan terbuka.

"Peraturan atau SOP baru tersebut untuk memastikan bahwa para pemuka agama seperti penceramah atau ulama aman ketika melaksanakan kegiatan semacam pengajian ini," tutur Barcha yang juga seorang santri ini, Senin (14/9/2020). 

Barcha juga menyinggung, seharuanya pemerintah dan aparat malu sampai bisa kecolongan. "Kejadian semacam itu tak hanya terjadi sekali, ada sekitar 5 kali percobaan penusukan atau perbuatan berbahaya terjadi pada ulama saat berdakwah," tuturnya.

"Ini harus menjadi ruang evaluasi baik aparat kepolisian maupun Lembaga agama serta kementerian agama. Kepolisian juga wajib mengusut tuntas kasus tersebut secara transparan," kata Barcha. 

Barcha mempertanyakan status pelaku yang dikatakan memiliki gangguan kejiwaan beberapa tahun belakangan. Hal itu berdasarkan keterangan orang tua pelaku yang dijadikan headline pemberitaan.

"Terlalu dini jika menyimpulkan pelaku memiliki gangguan jiwa. Perlu pembuktian terlebih dahulu berdasarkan rekam medis atau dicek melalui lembaga yang terkait," tutur Barkha.

Oleh sebab itu, Barkha juga mendorong agar pihak kepolisian bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengusut kasus tersebut serta mendalami motif pelaku apakah ada motif lain yang mengarah pada hal hal yang berbau terorisme, radikalisme dan semacamnya. Karena peristiwa penusukan itu terjadi kepada Syekh Ali Jaber yang dikenal sebagai ulama nasionalis dan religius.

"Sangat aneh dan tidak masuk akal (penusukan ini) jika dilakukan oleh orang waras. Apalagi dilakukan oleh seseorang yang mengalami gangguan jiwa sekalipun," kata Barcha. 

Sebagai kader dan pengurus DPP GMNI yang dikenal dekat dengan kalangan santri ini, Charis Subarcha  turut mendoakan Syech Ali Jaber agar bisa kembali berdakwah. Menurutnya, ilmu dari Syech Ali Jaber diperlukan untuk banyak orang dalam memajukan Indonesia. 

"Syekh Ali Jaber merupakan ulama yang banyak membantu negara atau pemerintah dalam amar makruf nahi munkar dalam kerangka Islam rahmatan lil alamiin," tuturnya. 

"Saya merupakan salah satu pengagum beliau (Syekh Ali Jaber) dan beberapa kali mengikuti pengajian beliau, sehingga saya berdoa agar beliau cepat pulih serta sehat kembali sehingga bisa berdakwa dalam keadaan sehat wal afiat," ucap Barkha dari DPP GMNI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES