Peristiwa Nasional

Ketua Harian Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dipelintir

Senin, 14 September 2020 - 09:44 | 26.11k
Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto. (Ist/Indozone)
Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto. (Ist/Indozone)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Masalah Covid-19 adalah masalah bersama, yang harus dihadapi dan ditangani bersama-sama oleh semua komponen masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Dr Benny J. Mamoto, Ketua Harian  Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) di Jakarta.

Menurut purnawirawan bintang dua Polri ini, edukasi menjadi penting karena menyangkut kebiasaan baru yang berkaitan dengan kesehatan. "Kita tidak bisa hanya menyerahkan kepada pemerintah atau aparat. Kita mulai dari diri kita, keluarga kita, dan lingkungan kita," katanya, Senin (14/9/2020).

"Ketidakpedulian satu orang atau kelompok akan berdampak serius bagi semua. Saat ini cluster yg berkembang adalah di kerumunan massa, seperti pasar tradisional. Banyak Ibu-ibu dan penjual yang abai menggunakan masker. Oleh sebab itu, perlu koordinasi dan kerja sama dengan pengelola pasar dan tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh dilingkungan tersebut," katanya. 

Keberadaan tokoh komunitas untuk ikut mengedukasi di lingkungan tersebut. Bila masih ada pelanggaran maka upaya persuasif di kedepankan.

Mantan Deputy Pemberantasan Badan Narkotika Nasional ini mengatakan, edukasi yang tepat dengan bahasa yang mudah di mengerti akan menyadarkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi. 

Menurut Benny, berkaitan dengan pernyataan Wakapolri yang dipelintir, sesungguhnya dimaksudkan sebagai pemberdayaan seluruh elemen masyarakat, termasuk di lingkungan pasar tradisional.

"Masing-masing pasar tradisional memiliki ciri khas sendiri sesuai kearifan lokalnya sehigga pendekatannya pun perlu disesuaikan. Penggunaan istilah preman (oleh si penulis)  justru menyesatkan dan menyinggung perasaan orang yang dituju," kata Benny. 

Dalam tugas berat, sosialisasi protokol kesehatan, semua komponen masyarakat yang dilibatkan, termasuk tokoh masyarakat, tokoh informal, sesepuh, tokoh tertua yang ada di pasar tersebut yang punya pengaruh. 

"Semua itu tujuannya agar masyarakat patuh pada protokol kesehatan sengga mereka  terhindar dari penularan Covid 19 atau menularkan (carrier) ke orang lain," kata Dr Benny J. Mamoto, Ketua Harian Kompolnas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES