Ekonomi

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pelaku Usaha di Pagaralam Pasrah

Minggu, 13 September 2020 - 18:24 | 36.76k
Sejak sepekan terakhir ini, daya beli masyarakat mengalami penurunan dan kondisi ini cukup dikeluhkan para pedagang serta pelaku usaha di Pagaralam. (Foto: Asnadi/ TIMES Indonesia)
Sejak sepekan terakhir ini, daya beli masyarakat mengalami penurunan dan kondisi ini cukup dikeluhkan para pedagang serta pelaku usaha di Pagaralam. (Foto: Asnadi/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini, semakin menguras pendapatan dan daya beli masyarakat. Bahkan tidak sedikit pula pedagang mengakui, sepinya pembeli selama pandemi ini.

Seperti halnya dialami Ernawati, pemilik Kios Sembako berada di areal Pasar Terminal Nendagung mengakui, bahwa dalam sepekan terakhir ini, daya beli masyarakat Pagaralam buat pemenuhan bahan pokon dan kebutuhan lainnya sedikit menurun.

“Kita akui dalam kurun waktu sepekan terakhir, untuk daya beli masyarakat Pagaralam di dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok sedikit menurun. Lebih lagi ketika masuk di bulan September 2020 ini, malah semakin terlihat sepi,” keluhnya, Minggu (13/9/2020)

Menurut Ernawati, sejak pandemi Covid-19 perputaran ekonomi cenderung melambat, hanya di bulan Agustus 2020 lalu saja yang sempat meningkat.

Lebih jauh Ernawati menambahkan, untuk harga bahan pokok yang dijual di Pasar Tradisional Pagaralam, masih relatif terjangkau dan normal, tidak ada kenaikan yang begitu tajam. Malah untuk harga telur ayam mengalami penurunan, semula ada di harga Rp44 ribu per boks, sekarang bisa dijual Rp40 ribu hingga Rp41 ribu per boks.

“Tapi, ya itu tadi daya beli dan minat masyarakat, untuk berbelanja serta datang ke kios sembako kami mengalami penurunan,” imbuhnya.

Hal senada juga dikeluhkan Erjon, salah seorang pemilik Kios Sembako di Pasar Masjid Raya. Dalam seminggu terakhir ini, diakui adanya penurunan daya beli masyarakat yang cukup tajam.

“Sebenarnya, tidak hanya Minggu ini saja, akan tetapi sejak beberapa bulan lalu, begitu Covid-19 melanda daya beli masyarakat itu sudah menurun. Hanya saja kami selaku pedagang cukup memaklumi. Meski tidak seramai seperti sebelumnya, tapi kita tetap bertahan, kita tentu berharap situasi ini, bisa segera berakhir dan tingkat perekonomian masyarakat bisa pulih kembali,” harapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES