Peristiwa Nasional

Jatim Terapkan Sistem PSBM Bukan PSBB, Apa Itu?

Minggu, 13 September 2020 - 22:28 | 44.93k
Ilustrasi penerapan sistem PSBM. (Foto: Popmama.com)
Ilustrasi penerapan sistem PSBM. (Foto: Popmama.com)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Provinsi Jawa Timur menegaskan strategi yang digunakan untuk mencegah penyebaran Covid-19 bukan lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, ada cara yang sudah diterapkan dan lebih efektif yaitu sistem PSBM (Pembatasan Sosial Berskala Mikro). Klaster pesantren Banyuwangi merupakan contoh keberhasilan penerapan PSBM tersebut.

Sebenarnya, istilah PSBM sama dengan karantina lokal. Penerapannya pada wilayah yang terindikasi rawan atau berisiko tinggi.

Mereka dikarantina secara berkelompok untuk menghindari penyebaran virus tersebut. Penjelasan itu disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa seusai mengikuti gowes dan bagi masker bersama penyintas Covid-19 di Tulungagung, Minggu (13/9/2020).

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan karantina lokal sifatnya lebih kecil. Tapi fokus pada wilayah yang ditangani. Dengan begitu, pemantuan dan penindakan lebih mudah. "Pesantren Banyuwangi adalah contoh karantina lokal," katanya.

Klaster baru muncul pada pesantren tersebut. Ada ribuan orang menghuni pesantren. Pemerintah daeran dan provinsi mengambil sikap dengan menutup sementara pesantren itu. Mereka menjalani karantina dalam kurun waktu tertentu.

Selama karantina, penghuni pesantren tidak boleh keluar. Sebaliknya, tamu atau orang dari luar pesantren tidak boleh masuk. Logistik penghuni pesantren disediakan pemerintah.

"Mereka dipantau secara berkala," ucapnya.

Kini, karantina di pesantren itu sudah selesai. Santri maupun pengelola yang menjalani karantina itu dinyatakan sembuh dan sehat. Artinya, proses karantina lokal yang dilakukan pemerintah provinsi dan daerah sangat berhasil.

Selain itu, pemerintah provinsi terus menggelar sosialisasi penggunaan masker di daerah. Langkah tersebut untuk memaksimalkan disiplin masyarakat dalam menggunakan masker. Sosialisasi itu dilakukan langsu di objek keramaian. Seperti taman, pasae, dan kampung atau pedesaan.

Saat ini angka kesembuhan di Jawa Timur terus meningkat. Pola penindakan pasien Covid-19 juga semakin bagus. Bed yang disediakan untuk pasien Covid-19 sangat cukup.

"Yang dibutuhkan adalah peran masyarakat untuk disiplin menerapkan standar protokol kesehatan," ungkap dia.

Senada, Tim pakar gugus tugas provinsi dr Makhyan Jibril mengatakan PSBM bukan hal baru. PSBM juga tidak harus diterapkan pada wilayah teritorial. Sifatnya kasuistik.

"Sebelum di Banyuwangi, PSBM pernah diterapkan di pesantren Temboro," ujarnya.

Pesantren itu lockdown. Pemprov dan pemerintah daerah menyiapkan logistk. "Kami bersyukur, sudah tidak ada kasus lagi," ucapnya.

Dia menyatakan, penerapan PSBM berkonsep insidental. Strategi itu baru diterapkan apabila ada kasus luar biasa. PSBM diterapkan pada lokasi tersebut. 

"Saat ini, belum ada daerah yang akan diterapkan cara di itu," ujar Jibril tentang penerapan sistem PSBM di Jatim.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES