Peristiwa Daerah

Kepala BNNP Apresiasi Grand Final Pemilihan Duta Anti Narkoba GPAN Jatim 2020

Minggu, 13 September 2020 - 18:53 | 121.99k
Ketua DPW GPAN Jatim Zahrul Azhar Asumta pose bersama para pemenang pemilihan Duta Anti Narkoba GPAN Jatim 2020 di Royal Plaza, Surabaya, Minggu (13/9/2020). (Foto: Lely Yuana/ TIMES Indonesia)
Ketua DPW GPAN Jatim Zahrul Azhar Asumta pose bersama para pemenang pemilihan Duta Anti Narkoba GPAN Jatim 2020 di Royal Plaza, Surabaya, Minggu (13/9/2020). (Foto: Lely Yuana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Puncak Grand Final Pemilihan Duta Anti Narkoba DPW Generasi Peduli Anti Narkoba atau GPAN Jatim 2020 di Royal Plaza Surabaya berlangsung seru, Minggu (13/9/2020). 

Sepuluh grand finalis adu kualitas memberikan aksi terbaik di depan para juri secara langsung. 

Mereka penuh percaya diri tampil memukau berbalut gaun batik seraya menunjukkan keahlian dalam bidang fashion hingga public speaking terkait penanggulangan narkoba. 

Para juri yang memberikan penilaian antara lain dari Perwakilan BNNP Jatim, Kepala Biro MNC Media Jatim Ahmad Willianto dan Influencer Surabaya Ivo Ananda. 

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPW GPAN Jatim Zahrul Azhar Asumta bersama Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim Brigjen Pol Drs Bambang Priyambadha, secara simbolis menyematkan face shield kepada peserta sebagai tanda turut parsitipatif dalam penerapan protokol kesehatan. 

Zahrul Azhar Asumta dalam sambutannya menjelaskan, Duta Anti Narkoba di Royal Plaza ini merupakan gelaran pertama dan berlangsung pula di tengah pandemi. Sehingga benar-benar memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. 

"Akhirnya acara ini bisa kami laksanakan di tempat terbuka dengan protokol kesehatan yang ketat," ungkapnya. 

Dalam orasinya, pria yang akrab dengan panggilan Gus Hans ini membuka mata publik bahwa saat ini Indonesia dan Jawa Timur khususnya tengah menghadapi serangan narkoba yang sangat memprihatinkan. 

Sebab, kondisi geografis bangsa saat ini sangat dekat dengan ancaman nyata narkoba bagi generasi muda. 

"Saya harap bahwa narkoba itu akan hilang karena saat ini kita sedang menghadapi sesuatu yang sangat memprihatinkan jangan sampai gerakan mereka semakin massif," ungkapnya mewanti-wanti. 

Ia juga berpesan kepada seluruh finalis bahwa giat Duta Anti Narkoba bisa menjembatani peserta untuk memberikan manfaat bagi sekitarnya. Serta, menjadi influencer untuk meyakinkan para remaja bahwa narkoba itu berbahaya. 

"Maka, tidak ada alasan lain kecuali kita harus menolaknya. Oleh karena itu silahkan pilih teman yang baik, karena teman akan mempengaruhi sikap-sikap kita," demikian pesan Gus Hans. 

Ia menambahkan, jelang giat Pilkada Serentak 2020, sebaiknya publik memilih calon yang pro aktif dalam pemberantasan narkoba. Gus Hans juga memberikan apresiasi atas kinerja BNNP dan pihak kepolisian dalam mengungkap jaringan peredaran obat terlarang dan narkotika. 

Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang menambahkan, masalah narkoba dari ke hari tidak kunjung reda bahkan makin marak dan menyasar milenial. Hal ini menjadi permasalahan global di seluruh dunia. 

Lebih lanjut, Brigjen Pol Bambang menjelaskan, World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 % dari penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengkonsumsi narkoba. BNNP juga mencatat, angka prevalensi pengguna narkoba sangat memprihatinkan di Indonesia. 

"Oleh karena itu penanganan harus agresif," ungkapnya. 

Terlebih, imbuhnya, generasi milenial tengah menghadapi kemajuan teknologi yang begitu pesat sehingga mudah memperoleh informasi apapun dalam genggaman. 

Bagai pedang bermata dua, di sisi lain perkembangan teknologi informasi memberikan dampak positif namun juga dampak negatif. Salah satunya peredaran gelap narkoba melalui online dan pernah diungkap oleh kepolisian saat pandemi ini. 

"Ini sangat merugikan sekali sementara masa depan bangsa dan negara sangat bergantung pada milenial," tandasnya. 

Maka, membangun milenial bebas dari ancaman narkoba harus dimulai dari keharmonisan lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan sebagai bentuk antisipasi atas penyalahgunaan narkoba serta sinergi lingkungan masyarakat yang tegas dan konsisten terhadap upaya pemberantasan narkoba. 

Milenial merupakan aset bangsa dan diharapkan mampu mengantarkan menuju era Indonesia emas. Kegagalan dalam mendidik akan membawa kegagalan dalam membangun bangsa secara utuh. Orang tua juga memiliki kewajiban mendidik anak agar bebas dari narkoba. 

"BNN juga terus mensosialisasikan," tambahnya. 

Kepala BNNP Jatim tak lupa turut memberikan apresiasi atas berlangsungnya acara Grand Final Duta Anti Narkoba DPW GPAN Jatim 2020.

Menurut Brigjen Pol Bambang, gelaran pertama ini merupakan salah satu bentuk pencegahan dan kegiatan positif. Selain berpotensi pengembangan bakat, remaja juga dapat berperan aktif dalam pemberantasan narkoba di Jatim. 

"Kami sangat mengapresiasi Ketua DPW GPAN Jatim yang telah banyak memberikan kontribusi pada upaya pencegahan narkoba," pujinya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES