Peristiwa Nasional

Karantina Berakhir, Keluarga Ponpes Blokagung Banyuwangi Akan Doa Bersama

Sabtu, 12 September 2020 - 23:36 | 98.34k
Petugas TNI berjaga di pintu masuk Ponpes Blokagung Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Petugas TNI berjaga di pintu masuk Ponpes Blokagung Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sebagai wujud syukur setelah masa karantina para santri dinyatakan berakhir, keluarga Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi akan menggelar doa bersama di ruang terbuka pada hari Minggu (13/9/2020), besok.

Per hari ini, Sabtu (12/9/2020) tepat pukul 24.00 WIB Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi dan Kementerian Kesehatan RI akan membuka lingkungan ponpes, setelah sebelumnya menjalani karantina selama 2 pekan.

"Kami keluarga ponpes Darussalam akan melaksanakan doa bersama sebagai wujud syukur kami dan doa bersama karena proses karantina sudah selesai. Doa akan dilakukan besok pukul 19.30 WIB di lapangan pondok Darussalam," kata juru bicara Ponpes Darussalam Blokagung, Nihayatul Wafiroh.

Meskipun masa karantina selesai, secara bertahap para santri akan dipindahkan ke asrama masing-masing. Tentunya dengan memegang penuh protokol kesehatan. Selain itu, selama 14 hari ke depan para santri tetap akan mendapatkan pengawasan kesehatan secara rutin dari paramedis.

Selama proses ini pula, pihak ponpes tidak mengizinkan wali santri atau orang tua santri untuk menjenguk. Maupun di bawa pulang. Lebih lanjut kepastian waktu besuk akan segera dijadwalkan oleh pihak ponpes.

Bersamaan dengan berakhirnya masa karantina ini, tugas para relawan yang bekerja memenuhi kebutuhan logistik dan konsumsi di dapur umum resmi berakhir juga. Termasuk para tenaga kesehatan yang selama ini standby di lokasi. 

Sebelum meninggalkan dapur umum, seluruh relawan baik dari BPBD, Taggana, Dinas Sosial, TNI, Polri, dan tenaga kesehatan wajib menjalani rapid test.

"Seluruh tenaga kesehatan yang telah bekerja dan relawan yang membantu di dapur umum, wajib rapid test," kata dr. Widji Lestariono, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi saat mendampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meninjau lokasi dapur umum di Blokagung Banyuwangi, Sabtu (12/9/2020).

Setelah menjalani masa karantina, seluruh santri dinyatakan sembuh. Kecuali yang memiliki gejala, mereka akan dipisah dan ditambah masa karantina selama lima hari.

"Ini sesuai dengan pedoman penanganan covid-19 Kementerian Kesehatan revisi ke-5. Bagi yang telah menyelesaikan masa karantina dan tidak bergejala, bisa dinyatakan sembuh," kata juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, dr Widji Lestariono.

Untuk penanganan santri yang bergejala, Rio menambahkan, mini hospital yang didirikan di pondok pesantren tetap dipertahankan dan tetap dijaga oleh tenaga kesehatan.  

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, berterima kasih pada seluruh yang terlibat dalam penanganan klaster pondok pesantren.

"Selama 14 hari ini kita belajar banyak dari urusan ini. Ini bukan bencana biasa. Penanganannya wajib memenuhi SOP kesehatannya. Prosedur tiap tata kelola harus dipenuhi semua," kata Anas.

“Tenaga dan pikiran, mayoritas tenaga kesehatan, cadangan APBD, dicurahkan ke untuk membantu penanganan di Ponpes Darussalam Blokagung ini,” kata Banyuwangi tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES