Mr D One Finger Ajak Pelaku Wisata Maluku Tenggara Manfaatkan Teknologi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seniman digital Doddy Hernanto atau yang dikenal Mr D One Finger,  mengajak Badan Promosi Pawisata Daerah (BPPD) Maluku Tenggara untuk memanfaatkan teknologi untuk peningkatan pariwisata di Maluku Tenggara. Menurutnya, jika mampu memaksimalkan teknologi maka semua potensi daerah bisa dimaksimalkan dan menambah daya tarik wisata. 

"Kita ini bangsa besar dengan kekayaan yang luar biasa. Tapi kita ini masih belum bisa memaksimalkan potensi miliki kita," kata Mr D One Finger dalam Webinar bertajuk Kei Tourism for Tommorrow, Sabtu (12/9/2020). 

Dalam diskusi daring ini, mengahdirkan narasumber yakni Mr D One Finger (Co-Founder Rick Hanes Guitar, Songwriter, Sketcher), Firman Haris (Kepala Museum Bank Mandiri, Pemerhati Komunitas Kota Tua), Dodi Riady (Konsultan Badan Otorita Labuan Bajo, Tim Percepatan Kep. Seribu Kemenparekraf), dan Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun. 

Mr D menyampaikan setiap wilayah di Indonesia, memiliki ciri dan karakteristik budaya yang sangat beragam. Mulai musik, wisata, budaya, hingga kuliner yang luar biasa. Di bidang seni misalnya, ia menjelaskan bahwa saat ini peran teknologi dalam untuk sangat seni tak lagi bisa dinikmati secara visual saja. Namun, bisa juga dinikmati dengan audio visual bahkan lebih dari itu hanya dengan menggunakan gawai atau smartphone. 

"Melalui smartphone kita bisa berkreasi, jika dimanfaatkan tentu akan membuat tampilan wisata di Maluku Tenggara semakin menarik," katanya. 

Sementara itu, Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun mengapresiasi masukan dari Mr D One Finger terkait pemaksimalan teknologi untuk peningkatan daya tarik wisata. Menurutnya, jika berhasil tentu akan membuat kemajuan dan pengembangan untuk pariwisata di wilayah Maluku Tenggara. 

Ia menyampaikan ada sejumlah potensi wisata yang saat ini tengah dikembangkan. Salah satunya, wisata di pulau Kei. Kepulauan Kei merupakan salah satu kawasan di Maluku Tenggara yang menyimpan banyak potensi wisata bahari. Panorama pulau-pulau cantik dengan pantai berpasir putih yang eksotis, semuanya tersaji di hadapan wisatawan. 

Kepulauan Kei sendiri merupakan gugusan pulau-pulau dengan dua pulau besar yaitu Pulau Kei Besar dan Kei Kecil.  Pulau ini memiliki keunikan yakni adanya fenomena alam air laut surut terbesar dan terluas yang terjadi di Kepulauan Kei dalam setahun.  

Fenomena ini sudah amat terkenal khususnya di daerah Indonesia Bagian Timur, meski sebenarnya surut terendah yang paling besar terjadi di Aru. Namun, karena orang-orang di Kei lebih mempopulerkan istilah ini, maka disebut “Meti Kei”, bukan “Meti Aru”.

Selain membahas pemanfaatan teknologi bersama dengan Mr D One Finger, dalam webinar ini, BPPD Maluku Tenggara juga membahas tentang pentingnya peran serta antara pemerintah daerah dengan masyarakat untuk mengembangkan pariwisata di Maluku Tenggara, khususnya di Pulau Kei. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement