Pendidikan

Prof Imam Suprayogo Nilai Pesantren Berpotensi Besar Mengenalkan Islam Indonesia Secara Global

Sabtu, 12 September 2020 - 21:01 | 75.80k
Guru Besar UIN Maliki Malang, Prof Imam Suprayogo. (FOTO: Gontor.news)
Guru Besar UIN Maliki Malang, Prof Imam Suprayogo. (FOTO: Gontor.news)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Guru Besar UIN Maliki Malang, Prof Imam Suprayogo mengatakan bahwa pesantren di Indonesia tidak hanya memiliki keilmuan yang sangat luas, akan tetapi juga keilmuan yang khusus dalam bidang tertentu.

Oleh karenanya, pesantren di Indonesia menjadi potensi yang sangat luar biasa untuk mengenalkan keilmuan di Indonesia, khususnya Islam secara lebih luar atau global.

"Secara kelembagaan kita muncul lembaga formal. Seperti IAIN lalu menjadi Universitas," katanya dalam webinar Internasional dengan tema Peranan Ulama Nusantara, Sabtu (12/9/2020).

Namun problemnya sekarang, lanjut mantan Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) tersebut, lembaga ini hanya bersifat 'adanya dulu'. Padahal, lembaga-lembaga seperti kampus berbasic Islam ini bisa menjadi pilar-pilar untuk mengenalkan Islam Indonesia secara global. "Jika itu dikembangkan akan makin dikenal," tambahnya.

Selain itu, lanjut Prof Imam, di Indonesia sendiri sering kali sangat bangga jika banyak generasi atau anak bangsa yang menempuh pendidikan di luar negeri. Meski itu tidaklah salah, seharusnya lebih baiknya anak luar Indonesialah yang harus menempuh pendidikan di Indonesia.

Itu dikarenakan, pendidikan Islam yang diajarkan di Indonesia adalah luar biasa unik dan mungkin menjadikan pemeluk Islam di luar biasa menjadi lebih baik.

Pendiri Pondok Pesantren Nur Inka Nusantara Madani, Amerika Serikat (AS) Imam Shamsi Ali menambahkan, bahwa di pesantren memang tradisi keilmuannya sangat mengakar kuat.

Menurut Shamsi Ali, jika dibandingkan dengan yang lain, pesantren memiliki kelebihan sebagai karakter kemanusiaan yang lebih sangat terasa. Salah satunya yakni bisa memberikan wajah Islam yang mungkin banyak orang di luar disalah pahami.

"(Pesantren memberikan penjelasan) bahwa keislaman kita (di Indonesia tidak kaku," ujarnya dalam webinar Internasional dengan tema Peranan Ulama Nusantara bersama Guru Besar UIN Maliki Malang, Prof Imam Suprayogo. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES