Peristiwa Daerah

Bertahan di Tengah Pandemi, Petani Benih Kangkung di Jombang: Tidak Ada Masalah Besar

Sabtu, 12 September 2020 - 20:36 | 186.50k
Panen rendeng/ benih kangkung di Desa Sumberteguh Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Panen rendeng/ benih kangkung di Desa Sumberteguh Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Bertahan di tengah pandemi, petani benih kangkung di Jombang mengaku tidak terjadi masalah yang begitu besar efek pandemi Covid-19.

Jombang daerah utara sebagian penduduk memang berpenghasilan dari hasil bumi dengan bertani.

Dian Hasan Hariri (24), salah satu petani dari hasil panen rendeng (kangkung kering) menceritakan kepada TIMES Indonesia, bahwa hasil panen kali ini cukup berhasil dibanding tahun sebelumnya.

Panen-rendeng-benih-kangkung-2.jpg

"Panen kali ini bisa dibilang cukup berhasil, meskipun masih terkendala dengan hama tikus yang menyerang," katanya ketika ditemui di lokasi panen di Desa Sumberteguh Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang (12/9/2020).

Menjadi petani benih kangkung sekarang mulai banyak diminati oleh para petani di daerah Kudu karena prosesnya yang begitu mudah dan perawatan yang tidak terlalu sulit bagi petani.

Banyak petani yang beralih menjadi petani benih kangkung yang dulunya sebagai petani padi. Benih diperoleh dari pengepul kontrak secara gratis dan jika beli kepengepul lokal dibeli dengan harga 80 ribu per kilonya serta setiap 1 hektar sawah membutuhkan 5 kilo bibit benih.

"Kami diberi bibit oleh pengepul secara gratis, kami tinggal menanam di tanah kami sendiri dan merawatnya," tegasnya. 

Panen-rendeng-benih-kangkung-3.jpg

Perawatannya cukup mudah yaitu dari mulai penanaman kemudian pemupukan, perangsangan bunga serta pembasmian hama ulat dan tikus. Proses tersebut hanya memakan waktu 4 bulan hingga panen. 

"Selama ini tidak ada kendala yang serius hanya hama tikus yang susah untuk dibasmi," ujarnya. 

Penjualan hasil panen sudah ada pengepul untuk memenuhi permintaan pabrik benih di sejumlah kota. Keuntungan dari panen tersebut bisa mencapai 25 juta perhektar sedangkan perhektarnya bisa menghasilkan 1,5 - 2 ton benih kangkung.

"Alhamdulillah, kami bisa memperoleh untung sekitar 25 juta perhektarnya," bebernya. 

Dian menambahkan, menurutnya efek dari pandemi juga ada tapi tidak terlalu berpengaruh pada hasil panen kali ini harga juga tidak turun terlalu jauh.

"Efeknya pasti ada, tapi tidak terlalu berpengaruh, hanya saja masalah harga ada penurunan," pungkas petani benih kangkung di Jombang ini. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES