Peristiwa Nasional

Salurkan 327 Alsintan, Kementan Garap Food Estate Humbahas Full Mekanisasi

Sabtu, 12 September 2020 - 13:49 | 17.57k
Menteri Pertanian (Mentan RI), Syahrul Yasin Limpo. (foto: Humas Kementan RI)
Menteri Pertanian (Mentan RI), Syahrul Yasin Limpo. (foto: Humas Kementan RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKementan RI akan menggarap Food Estate Hortikultura di Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, dengan full mekanisasi. Untuk mendukung itu, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo menyalurkan bantuan sebanyak 327 unit alat dan mesin pertanian (alsintan).

Menurut Mentan, Food Estate Hortikultura menjadi salah satu Program Super Prioritas Kementerian Pertanian pada tahun ini. Artinya program ini harus berjalan dan sukses di tahun ini juga. 

“Program Food Estate Hortikultura di Humbang Hasundutan harus berlangsung sesuai rencana. Dengan begitu, saya bisa melaporkan dan meyakinkan kepada Bapak Presiden, sejauh mana kesiapan pemerintah daerah dan masyarakat Humbang Hasundutan menerima dan melaksanakan program Food Estate ini,” kata Mentan Syahrul saat berkunjung ke lokasi food estate di humahas, Jumat (11/9/2020).

Mentan menegaskan, Food Estate di Humbahas akan dikelola secara full mekanisasi. Untuk itu, Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian sebanyak 327 unit. Terdiri dari traktor roda empat sebanyak 25 unit, Traktor Roda dua (100 unit), Pompa Air (100 unit), cultivator (100 unit) dan excavator standar (2 unit). 

“Saya minta alat dan mesin tersebut bisa dikelola dan disinergikan dengan alat mesin yang saat ini sudah ada, supaya pengolahan lahan bisa lebih cepat,” katanya.

Mentan menambahkan, kalau klaster percontohan tahun ini sukses, program serupa akan diterapkan ke daerah-daerah lain di Indonesia. 

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy mengatakan dengan mekanisasi, pengolahan lahan Food Estate di Humbang Hasundutan akan berjalan cepat.

Sarwo Edhy menjelaskan, traktor roda 2 dan roda 4 yang diberikan ke lokasi Food Estate di Humbang Hasundutan akan membuat pengolahan lahan jauh lebih cepat.

“Dengan cara konvensional, pengolahan lahan harus dilakukan dengan banyak orang dan makan waktu berhari-hari. Tapi dengan traktor roda 2 dan roda 4, hanya dibutuhkan seorang operator dengan waktu pengolahan lahan hanya hitungan jam,” katanya.

Untuk membantu kebutuhan air selama olah lahan dan juga untuk kebutuhan tanam nanti, sebanyak 100 unit pompa air digelontorkan.

“Kita ingin semua pihak, khususnya di Humbang Hasundutan, untuk bahu membahu dan bersama-sama mendukung kegiatan ini. Kita mendukung dengan alsintan dan kita harapkan dukungan ini bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan potensi di Food Estate,” tuturnya.

Target besar di lokasi Food Estate Humbang Hasundutan adalah 30.000 hektare lahan yang bisa diolah dan kelola hingga 3 tahun kedepan. Namun, untuk tahun ini Kementan membuat klaster terpadu seluas 1.000 hektar sekaligus menjadi percontohan nasional. 

Komoditas utama yang dikembangkan meliputi Kentang bahan baku industri, Bawang Merah dan Bawang Putih. Skema yang dikembangkan adalah kemitraan dengan investor. Dengan begitu petani setidaknya mendapat 3 manfaat sekaligus, yaitu Permodalan, Teknologi Budidaya dan Jaminan Pemasaran Hasil. 

“Tujuan akhirnya adalah terbentuknya korporasi petani yang maju dan berkelanjutan di Humbang Hasundutan,” tutur Sarwo Edhy. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES