Kopi TIMES

HSN dan Kontribusi Pemikiran Santri untuk Negeri

Sabtu, 12 September 2020 - 16:12 | 102.81k
Rosidi, Staf pengajar MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, anggota Pergunu Jawa Tengah, serta peserta Kopdar Akbar Santrinet Nusantara dan MPSN 2019. 
Rosidi, Staf pengajar MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, anggota Pergunu Jawa Tengah, serta peserta Kopdar Akbar Santrinet Nusantara dan MPSN 2019. 

TIMESINDONESIA, KUDUS – Tak lama lagi, kembali kalangan santri dan umat Islam di tanah air secara luas, akan memeringati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2020, yang jatuh pada 22 Oktober mendatang.

Usai ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2014 lalu, peringatan HSN memang menjadi salah satu yang ditunggu para santri dan umat Islam, kehadirannya. Beragam event pun digelar oleh kalangan santri, untuk memeriahkannya. Mulai dari diskusi-diskusi dan seminar, lomba-lomba, dan tak sedikit di berbagai daerah yang menggelar jalan santri bareng santri pada puncak peringatan.

Namun di tahun 2020 ini, peringatan HSN dipastikan tidak akan semeriah tahun-tahun sebelumnya, lantaran masih dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga pemerintah masih banyak memberlakukan pembatasan-pembatasan sosial, sebagai upaya mencegah penyebaran virus itu.

Kendati masih dalam situasi pandemi Covid-19, dalam berbagai pemberitaan di media massa, Kementerian Agama (Kemenag) RI memastikan peringatan Hari Santri pada 2020 ini masih akan tetap digelar, dengan mematuhi protokol kesehatan.

Paling tidak, kepastian dari Kemenag RI melaui Direktorat PD Pontren pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, ini memberi rasa lega kepada kalangan santri dan umat Islam di Indonesia secara umum, bahwa Hari Santri pada tahun ini akan tetap digelar.

Selain beragam event yang digelar secara mandiri oleh para santri dengan dukungan lembaga pendidikan yang menaungi, yakni madrasah atau pondok pesantren, di tingkatan Kementerian Agama RI sendiri, paling tidak dalam dua penyelenggaraan Hari Santri terakhir, ada dua forum yang cukup menarik.

Pertama, Kopdar Akbar Santrinet Nusantara. Ini adalah forum yang digelar Kementerian Agama RI untuk mempertemukan para santri yang konsens dalam literasi digital berbasis ahlussunnah wa al jamaah (Aswaja) yang ramah, mencerahkan dan mendukung penguatan nilai-nilai nasionalisme.

Kedua, Muktamar Pemikiran Santri Nusantara (MPSN). MPSN adalah forum yang cukup menarik, karena menjadi ruang para santri berkontribusi kepada Negeri melalui gagasan dan pemikiran-pemikiran kekinian, yang dituangkan melalui karya ilmiah.

Kedua forum ini, yakni Kopdar Akbar Santrinet Nusantara dan MPSN, merupakan forum yang benar-benar dipersembahkan dan didedikasikan untuk para santri. Dan dalam praktik, tentu tidak sekadar menjadi forum ilmiah, tetapi menjadi sarana silaturahmi yang menarik bagi para santri yang terpilih untuk mengikuti event tersebut.

Masih Dinanti

Hingga pekan kedua September ini, belum beredar kabar bahwa dua forum yang cukup penting itu, akan digelar. Pandemi Covid-19 yang belum juga berlalu, tentu menjadi pertimbangan tersendiri apakah Kopdar Akbar Santrinet Nusantara dan MPSN juga akan kembali digelar tahun ini.

Akan tetapi yang jelas, dua forum ini sangat dinanti oleh kalangan santri, sehingga jika ada kepastian digelar, bisa dipastikan antusiasme para santri untuk mengikutinya juga masih sangat tinggi.

Mengingat masih pandemi, kalaupun digelar, mestinya juga akan menyesuaikan dengan situasi yang ada, yakni dengan mematuhi protokol kesehatan sebagaimana telah ditetapkan oleh pemerintah.

Paling minimal, jika pun harus dilaksanakan dengan sistem daring, minat santri untuk berpartisipasi dalam forum Kopdar Akbar Santrinet Nusantara dan MPSN apabila Kementerian Agama RI tetap menggelarnya, juga akan sangat tinggi.

Sebab bagi para santri, ikut dalam forum Kopdar Akbar Santrinet Nusantara dan MPSN, tentu tidak sekadar bisa berpartisipasi, melainkan itulah salah satu kesempatan baginya untuk memberikan kontribusi kepada negerinya tercinta, melalui pemikiran-pemikiran dan karya ilmiah yang ditulisnya.

Ya, Kementerian Agama RI telah memastikan Hari Santri pada 2020 ini, akan tetap digelar. Pertanyaannya kemudian, apakah masih diwarnai dengan gelaran Kopdar Akbar Santrinet Nusantara dan MPSN? Semoga.

***

*) Oleh: Rosidi, Staf pengajar MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, anggota Pergunu Jawa Tengah, serta peserta Kopdar Akbar Santrinet Nusantara dan MPSN 2019. 

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES