Ekonomi

Bercita Rasa Tinggi, Kopi Sumsel Diyakini Harus Naik Kelas

Sabtu, 12 September 2020 - 07:08 | 117.65k
Acara Ngopi Score Fun Cupping yang diselenggarakan SCAI Sumsel (Foto: Rochman/TIMES Indonesa)
Acara Ngopi Score Fun Cupping yang diselenggarakan SCAI Sumsel (Foto: Rochman/TIMES Indonesa)

TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Untuk menguji kualitas kopi bisa dilakukan dengan tes citarasa atau dikenal dengan Cupping. Dari even Fun Cupping yang diselanggarakan Specialty Coffee Association of Indonesian (SCAI) Sumatera Selatan ternyata Kopi Sumsel memiliki citarasa tinggi dan harus bisa naik kelas.

Baik dari jenis arabika dan robusta, kopi Sumsel dianggap rasanya tidak kalah dengan kopi lain di Indonesia. Itu diungkapkan Ketua SCAI Sumsel Ikbal Rudianto usai Acara Ngopi Score, Fun Cupping Kopi Sumatera Selatan yg diselenggarakan oleh Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) di Guns Coffee Palembang.

Ngopi Score Fun Cupping 2

"Jika dilakukan pembinaan dan pemberdayaan dengan baik dari hulu hingga hilir Kopi dari daerah Sumatera Selatan bisa bersaing dengan daerah lain seperti Toraja, Kerinci ataupun Gayo," ungkapnya, Jumat (10/9/2020) malam.

Hal ini didasarkan pada tes Citarasa Kopi Sumsel ini dipandu langsung oleh Ketua Umum SCAI Syafrudin didampingi Ketua SCAI Sumsel, Ikbal Rudianto, Duta Kopi Indonesia Iyan Muhazan. Kemudian dihadiri oleh Ketua PHRI Sumsel Herlan Aspiudin, Ketua Dewan Kopi Sumsel Zein Ismet serta berbagai unsur media seperti TIMES Indonesia.

Menurut Ikbal, tes citarasa (Cupping) kopi Sumsel diikuti oleh 13 jenis (3 Arabica dan 10 Robusta) kopi dari berbagai daerah penghasil kopi seperti Semendo Muara Enim, OKUS, Lahat, Pagar Alam dan Empat Lawang.

"Mengejutkan untuk 3 jenis Kopi Arabika score-nya semua di atas 80 dan untuk 10 jenis Kopi Robusta hampir semuanya tergolong FINE Robusta (cita rasa tertinggi untuk Robusta) dan hanya 1 yang fail itupun karena salah dalam me-roasting," ungkap Didit, sapaannya saat dibincangi TIMES Indonesia.

Dia menjelaskan selama ini kopi Sumsel tidak dikenal, bahkan lebih dikenal kopi lampung. padahal berasal dari Sumatera Selatan. "Kita berharap para pemangku kebijakan bisa melihat ini sebagai potensi Sumsel untuk bisa dikembangkan dan menaikkan kelasnya,"kata Ketua DKP ini.

Sementara Ketua SCAI Safrudin usai Fun Cupping menilai kopi Sumsel sangat layak naik kelas. Bangkan kopi Arabika dan robusta Kopi Sumsel citarasanya sangat tinggi.

Ngopi Score Fun Cupping 3

"Diacara Fun Cupping ini, saya sudah mencicipi 13 jenis baik Arabika dan Robusta yang disajikan. Dari jenis tersebut Rimba Candi dari Pagar Alam saya nilai 84. Ini hampir menyamai Kopi Toraja yang saya nilai 87," ujar penikmat kopi asal Palembang yang telah kelililing 37 dari 38 negara penghasil kopi.

Menurutnya, jika stakeholder Sumsel bersatu mengenalkan, membranding dan memasarkan Kopi Sumsel makan sangat mungkin bakal semakin dikenal di dunia serta bisa naik kelas sehingga harga semakin baik, petani Kopi semakin sejahtera.

"Sebagai produsen kopi robusta terbesar di Indonesia, Kopi Sumsel harus naik kelas. Hanya saja perlu keperpihakkan semua termasuk pengambil kebijakan untuk sama-sama mengenalkan, menaikkan kualitasnya, membranding dan memasarkan," ujar pria yang ahli dan tersertifikasi dalam dalam Cupping ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES