Peristiwa Nasional

Kemenparekraf RI Pastikan Obyek Wisata Babel Terapkan CHSE

Jumat, 11 September 2020 - 22:59 | 26.14k
Pelaku wisata di Bangka Belitung menggelar kegiatan bersih-bersih pantai dalam upaya menyiapkan destinasi wisata yang aman di masa adaptasi kebiasaan baru. (foto: Kemenparekraf RI)
Pelaku wisata di Bangka Belitung menggelar kegiatan bersih-bersih pantai dalam upaya menyiapkan destinasi wisata yang aman di masa adaptasi kebiasaan baru. (foto: Kemenparekraf RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKemenparekraf RI (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) memastikan destinasi wisata di Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menerapkan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) di masa adaptasi kebiasaan baru dalam berwisata. 

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baperekraf, Hari Santosa Sungkari, saat “Sosialisasi CHSE Kepulauan Bangka Belitung", Jumat (11/09/2020), menjelaskan meski Kepulauan Bangka Belitung termasuk zona hijau dengan mayaritas destinasi wisata alam terbuka, namun penerapan CHSE tetap dinilai penting agar wisatawan tetap aman saat berwisata. 

"Meskipun di sini alam terbuka, namun protokol kesehatan berbasis CHSE harus tetap diterapkan, pelaku pariwisata dan wisatawan juga harus tetap mematuhi aturan. Sekarang itu bukan lagi bersih pangkal sehat, tapi bersih pangkal sejahtera," ujar Hari. 

Hari mengatakan meski sejumlah destinasi wisata Kepulauan Bangka Belitung telah dibuka bagi wisatawan, namun jumlahnya tetap harus dikontrol yaitu maksimal 50 persen dari daya tampung seluruhnya. Tujuannya, agar tetap bisa dilakukan physical distancing yang efektif.

Dalam sosialisasi tersebut diserahkan bantuan fasilitas CHSE dan dukungan pengembangan atraksi aksesibilitas, amenitas bagi destinasi wisata di Bangka Belitung yang diserahkan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Darlan. 

Darlan menjelaskan Kepulauan Bangka Belitung memang termasuk zona hijau COVID-19 namun diharapkan wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Bangka Belitung tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan benar dan disiplin. 

“Kami telah membuka destinasi wisata. Tapi kami juga berharap semua harus bersama-sama tertib menerapkan protokol CHSE. Dari sosialisasi CHSE ini kami juga harapkan dapat membantu memasyarakatkan gerakan berwisata aman di tengah masa pandemi,” ujar Darlan. 

Lebih lanjut, Darlan menyebut Kepulauan Bangka Belitung adalah destinasi wisata yang memiliki ciri khas yang berbeda dari destinasi wisata lainnya sehingga banyak menjadi favorit wisatawan.

“Pulau Belitung indah, sangat eksotis, pantainya tidak ditemukan di tempat lain. Budayanya punya ciri khas. Bangka Belitung itu juga seperti miniatur NKRI. Jadi kami terdiri dari suku yang berbeda, budaya yang berbeda, bahasa juga berbeda, tapi kita tidak ada gesekan sosial,” ujar Darlan. 

Dalam sosialisasi CHSE tersebut turut hadir perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Babel, M. Hendri; STP Bandung, Pudin Saepudin; Direktur Pengembangan Destinasi Regional 1, Oni Yulfian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES