Ekonomi

Tembus Pasar Mancanegara, Jagung Sulteng Kembali di Ekspor

Jumat, 11 September 2020 - 19:10 | 41.07k
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Palu kembali memfasilitasi ekspor jagung yang di produksi di Kabupaten Tojounauna, Provinsi Sulteng, Jumat, (11/9/2020). (Foto: Humas Karantina Pertanian Palu for TIMES Indonesia)
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Palu kembali memfasilitasi ekspor jagung yang di produksi di Kabupaten Tojounauna, Provinsi Sulteng, Jumat, (11/9/2020). (Foto: Humas Karantina Pertanian Palu for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PALUKementan RI (Kementerian Pertanian) melalui Karantina Pertanian Palu kembali memfasilitasi ekspor jagung yang di produksi di Kabupaten Tojounauna, Provinsi Sulteng, Jumat, (11/9/2020).

Total jagung yang di ekspor sebanyak 6.100 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp22 miliar tujuan Filipina dan olahan kelapa berupa Coconut Water Concentrate (CWC) sebanyak 22,26 ton senilai Rp634 juta tujuan Singapura.

Jagung Sulteng

“Dengan lokasi yang strategis dan produk pertanian yang berlimpah, Kabupaten Tojo Unauna (Touna) bisa ekspor langsung, ini patut diapresiasi,” kata Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil dalam sambutannya yang disampaikan Andi Yusmanto.

Menurutnya, Kabupaten Touna merupakan salah satu sentra jagung dan kelapa nasional yang berada di Sulteng. Tak hanya memasok kebutuhan nasional namun juga sudah menembus pasar mancanegara.

“Saat ini di Touna, sudah ada industri yang mengolah produk pertanian berbahan dasar jagung dan kelapa yang hasilnya telah dapat menembus pasar mancanegara,” ujarnya.

Dengan akses ekspor langsung selain menjadi nilai tambah bagi petani, masyarakat dan pemerintah kabupaten juga dapat menambah semangat para petani dalam berbudidaya.

“Produk yang berlimpah, sehat dan aman sehingga mampu bersaing di pasar global,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Palu, Soma Wijaya mengatakan, sejak layanan karantina dibuka pada media 2018, petugas karantina di wilayah kerja Touna dapat lebih mudah dan cepat sehingga penerbitan sertifikat kesehatan karantina tumbuhan atau Phythosanitary Certificate (PC) yang menjadi persyaratan negara tujuan dapat segera terpenuhi.

Akses Pasar Lebih Luas

Dengan percepatan layanan, terbukanya akses pasar juga dirasakan oleh pelaku usaha. Hal ini seperti yang disampaikan Pawan Kumar dari PT. SCP yang memproduksi olahan kelapa.

Jagung Sulteng 2

“Sebelumnya kami ekspor melalui Surabaya, sekarang dengan ekspor langsung dari pelabuhan Touna, pasar ekspor pun dapat kami perluas tidak hanya Asia tapi juga Eropa dan Amerika Serikat,” ujar Pawan.

Menurutnya, dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST  di Karantina Pertanian Palu hingga Agustus 2020, komoditas pertanian ekspor unggulan asal Sulteng adalah kakao biji, tepung kelapa, virgin coconut oil, coconut oil, dan kelapa bulat dengan total nilai mencapai Rp. 246 miliar.

Disaat pandemi seperti saat ini, petani Jagung di Touna boleh berbangga karena produksinya berlimpah dan berkualitas sehingga bisa dapat kembali di ekspor setelah terakhir kalinya ditahun 2018.

“Dukungan Kementan pada program budidaya jagung yang sudah ‘on the track’hasil dan mutunya bisa masuk pasar ekspor, “ kata Leo Yogie eksportir jagung dari PT.SAN.

Andi Yusmanto kembali menyatakan, selain sinergistas yang dibangun seluruh pemangku kepentingan di bidang pertanian baik pusat, daerah, pelaku usaha hingga petani pihaknya juga membuka akses informasi seluas-luasnya bagi masyarakat.

“Hal ini sejalan dengan gerakan yang digagas Mentan Syahrul Yasin Limpo, gerakan tiga kali lipat ekspor atau Gratieks, yang memberi dorongan luar biasa,” kata Andi.

Jagung-Sulteng-3.jpg

Andi mengatakan, dari sisi hulu seluruh direktorat teknis melakukan program menggenjot produksi, pembinaan kualitas dan dukungan hilirisasi. Dan selaku fasiltator pertanian pada perdagangan internasional selain memberikan layanan cepat dan digitalisasi, Barantan juga memberikan pendampingan pemenuhan persyaratan teknis.

“Dengan makin tidak populernya kebijakan tarif di perdagangan dunia saat ini, maka pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari menjadi kunci utama memasuki pasar ekspor. Dan selaku otoritas karantina di tanah air kami siap memfasilitasinya,” terangnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES