Peristiwa Nasional

Kemenparekraf RI Gelar Gerakan BISA di Tiga Destinasi Bali

Jumat, 11 September 2020 - 19:16 | 38.79k
Pelaku wisata di Bali bersama Kemenparekraf RI mengkampanyekan Gerakan BISA sebagai langkah menyiapkan destinasi wisata di Pulau Bali agar siap menjadi destinasi wisata yang aman dan sehat. (foto: Kemenparekraf RI)
Pelaku wisata di Bali bersama Kemenparekraf RI mengkampanyekan Gerakan BISA sebagai langkah menyiapkan destinasi wisata di Pulau Bali agar siap menjadi destinasi wisata yang aman dan sehat. (foto: Kemenparekraf RI)

TIMESINDONESIA, DENPASARKemenparekrar RI (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) menggelar Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Aman) di tiga destinasi wisata di Provinsi Bali pada 11 – 12 September 2020. Ini sebagai upaya menyiapkan destinasi wisata dalam memasuki masa adaptasi kebiasaan baru.

Pelaksanaan Gerakan BISA di Provinsi Bali dilakukan di 3 destinasi secara daring dan luring, yakni di Pantai Segara yang berada di Kota Denpasar, Tirta Empul di Kabupaten Gianyar, dan Taman Edelweis di Kabupaten Karangasem. 

Gerakan BISA kemenparekraf 2

Sekitar 200 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dilibatkan untuk turut serta melakukan bersih-bersih, serta penyemprotan disinfektan pada lokasi destinasi. Semua kegiatan ini dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Analis Kebijakan Kemenparekraf/Baparekraf, Guntur Sakti dalam sambutan kegiatan Gerakan BISA di Pantai Segara, Denpasar, Jumat (11/9/2020), mengatakan tujuan dari Gerakan BISA ini adalah membangun kesadaran dan komitmen kolektif dari seluruh insan pariwisata di Indonesia untuk mempersiapkan dan menjadikan destinasi wisata yang bersih, indah, sehat, dan aman. Karena hal ini sudah menjadi tuntutan atau preferensi wisatawan saat ini terutama di tengah pandemi Covid-19.

“Jika destinasi wisata di Indonesia tidak bersih, tidak indah, tidak sehat, dan tidak aman, maka wisatawan tidak akan ada yang datang. Hal ini yang menyebabkan Gerakan BISA begitu penting untuk diterapkan. Agar seluruh insan pariwisata siap kembali menyambut wisatawan pascapandemi,” kata Guntur.

Guntur melanjutkan pandemi memberikan dampak bagi sektor pariwisata. Banyak tempat wisata yang tutup, pelaku usaha pariwisata yang kehilangan penghasilan hingga pekerjannya. Oleh karena itu, pemerintah hadir melalui Gerakan BISA untuk memberikan perlindungan sosial sebagai salah satu bentuk tindak lanjut arahan dari Presiden Jokowi dalam melaksanakan program padat karya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Gerakan BISA kemenparekraf 3

“Kami mengajak kita bersama-sama bergotong royong mengeluarkan keringat sejenak untuk membersihkan destinasi agar destinasi wisata di Bali menjadi bersih, indah, sehat, dan aman,” ujar Guntur.

Dalam kegiatan BISA, turut hadir Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, secara daring, lalu Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Dezire Mulyani, Perwakilan Camat Denpasar Selatan, Perwakilan Lurah Sanur, dan Perwakilan Yayasan Pembangunan Sanur.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, memberikan apresiasi kepada Kemenparekraf/Baparekrat atas inisasi dalam menggelar kegiatan Gerakan Bersih, Indah, Sehat, dan Aman.

“Karena hal inilah yang dituntut oleh wisatawan  supaya wisatawan tetap merasa percaya diri untuk berkunjung ke Bali. Oleh karena itu, kami mengajak untuk bersama-sama membangun kesadaran pelaku usaha pariwisata serta masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dengan benar,” kata Putu Astawa.

Dalam gerakan BISA ini, Kemenparekrar RI memberikan peralatan kebersihan dan perlengkapan pendukung lainnya seperti wastafel dan tempat sampah, thermogun, faceshield, dan disinfektan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES